Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Matematika Politik Pileg 2019

3 Februari 2019   23:02 Diperbarui: 3 Februari 2019   23:19 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adakah di dalam benak Anda untuk berkarir di bidang politik ? Jika jawabannya adalah ya, sebaiknya renungkan kembali keinginan tersebut. Karena peluang untuk sukses berkarir di bidang politik juga membutuhkan biaya yang cukup tinggi. 

Umumnya orang yang bisa menduduki kursi sebagai anggota dewan entah itu DPR, DPRD I, atau DPRD II adalah orang-orang yang sudah dikenal oleh publik. Entah itu seorang praktisi bisnis, seorang artis, atau seorang purnawiran TNI, dan lain-lain. Yang jelas utuk bisa menjadi calon anggota dewan, Anda paling tidak telah menjadi seorang public figure yang dikenal oleh masyarakat. Di samping Anda memiliki modal yang cukup untuk berkarir di bidang politik.

Pengetahuan sebagai seorang negarawan juga perlu dimiliki oleh calon legeslatif. Entah itu mengenai tata negara dan sistem perpolitikan yang ada di Indonesia. Era sekarang sistem perpolitikan di negara kita sudah menjadi era multi partai berbeda pada jaman orde baru. Era multi partai cenderung ada koalisi partai untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden.

OK, kembali ke karir di bidang politik. Jika pengetahuan Anda tentang politik sangat minim apalagi Anda bukan lah public figure lagi pula modal Anda untuk berkarir juga sangat terbatas. 

Saya menyarankan lebih baik jangan berkarir di bidang politik. Terjun saja ke praktisi bisnis yang sudah jelas money oriented. Banyak jegalan-jegalan di bidang politik yang dikaitkan oleh model money politic dan ini kadang bisa membuat karir Anda tersandung.

Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang caleg dari suatu parpol mendaftar sebagai anggota DPR pusat dengan jumlah calon pemilih sekitar 2.700.000 suara lebih dan kursi yang tersedia hanya 8 kursi. 

Jika dihitung secara gampangnya 1 kursi sebagai anggota DPR pusat sebanyak 337.500 suara. Nah, dengan jumlah suara sekitar tiga ratus ribu lebih tersebut mampukah Anda meraihnya ? Jika dinilai berat lebih baik urungkan saja niat Anda untuk berkarir di bidang politik.

Misal untuk meraih simpati masyarakat dengan jumlah suara sekitar 337.500 Anda membutuhkan dana kampanye sebesar 16 milyar rupiah lebih, menurut saya angka itu sangat fantastis. 

Lebih baik dipakai untuk modal bisnis saja dari pada terbuang percuma dan Anda gagal untuk meraih kursi sebagai anggota DPR pusat. Angka 16 milyar rupiah jika dipakai untuk menekuni bisnis properti atau bisnis transportasi atau bisnis di bidang IT sudah cukup. Apalagi jika Anda menggunakan uang sebesar itu untuk menekuni bisnis waralaba.

Nah, ternyata untuk bisa duduk di kursi sebagai anggota dewan yang terhormat di DPR RI tidaklah mudah serta butuh biaya besar kan ? Apa lagi jika sudah tersandung oleh berbagai kasus ketika berkarir di bidang politik. 

Menurut hemat saya, uang sebesar 16 milyar rupiah tersebut sudah cukup sebagai modal awal jika Anda ingin menekuni di bidang konstruksi atau bidang konsultan teknik. Sehingga modal Anda tidak akan lenyap sia-sia jika gagal mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Masih bermimpi ingin menjadi anggota dewan ? Nggak deh !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun