Mengapa kita perlu menghitung nilai resistansi suatu penghantar ? Jika Anda serimg berhubungan dengan pekerjaan jaringan listrik tentu hal ini sangat dibutuhkan. Nilai resistansi penghantar erat kaitannya dengan permasalahan drop tegangan. Di mana sesuai dengan Hukum Ohm bahwa tegangan dipengaruhi oleh nilai resistansi dan arus listrik yang mengalir di dalam penghantar tersebut. Sebenarnya secara praktis kita dapat mengetahui besarnya drop tegangan dengan mengukur tegangan sisi kirim dan tegangan sisi terima. Lalu nilai drop tegangan diperoleh dengan cara mengurangi tegangan sisi kirim dengan tegangan sisi terima.
Namun di sini kita akan berusaha menghitung nilai drop tegangan dengan menghitung nilai resistansi penghantar. Di mana nilai resistansi penghantar dapat diperoleh dengan rumus R = (rho x panjang penghantar) / luas penampang penghantar.
Dengan rumus di atas penulis berusaha membuat program sederhana dengan Delphi 7 untuk menghitung nilai resistansi berbagai jenis bahan penghantar. Secara umum dibidang kelistrikan bahan untuk penghantar terbuat dari bahan alumunium atau tembaga.
Sebagai contoh kawat AAAC, AAACS, kabel LVTC, kabel NYM, kabel NYY dan lain sebagainya.
Berikut tampilan form dari program yang sudah penulis buat.
Untuk kode sumbernya dapat Anda pelajari seperti di bawah ini :
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
ComboBox1: TComboBox;
Edit1: TEdit;
Edit2: TEdit;
GroupBox1: TGroupBox;
Edit3: TEdit;
GroupBox2: TGroupBox;
Edit4: TEdit;
Button1: TButton;
Edit5: TEdit;
Edit6: TEdit;
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Label6: TLabel;
Label7: TLabel;
Label8: TLabel;
Button2: TButton;
Label9: TLabel;
Memo1: TMemo;
Label5: TLabel;
procedure ComboBox1Change(Sender: TObject);
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.ComboBox1Change(Sender: TObject);
var
hambatjenis : real;
namabahan : string;
jenis : integer;
begin
jenis := ComboBox1.ItemIndex;
case jenis of
0: begin
hambatjenis := 0.0262;
namabahan := 'Alumunium';
end;
1: begin
hambatjenis := 0.1;
namabahan := 'Besi';
end;
2: begin
hambatjenis := 0.022;
namabahan := 'Emas';
end;
3: begin
hambatjenis := 0.0163;
namabahan := 'Perak';
end;
4: begin
hambatjenis := 0.0174;
namabahan := 'Tembaga';
end;
end;
Edit6.Text:=FloatToStr(hambatjenis);
Edit5.Text:=namabahan;
Edit1.Text:=floattostr(hambatjenis);
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
var
rho,r,l,a : real;
begin
rho :=strtofloat(edit1.Text);
l:=strtofloat(edit2.Text);
a:=strtofloat(edit3.Text);
r:=(rho*l)/a;
Edit4.Text:=floattostr(r);
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;
end.
Setelah Anda mengkompilasi dengan bahasa pemrograman Delphi 7 maka hasil eksekusi program dapat Anda lihat seperti di bawah ini.
Untuk bahan dari tembaga dapat terlihat seperti di bawah ini.
Bagaimana ? Anda tertarik untuk membuatnya ? Silakan pelajari saja kode sumbernya, siapa tahu program ini bisa bermanfaat bagi Anda. Ok, sampai di sini dulu ya ? Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H