Kompas tanggal 24 September 2010, halaman 14, tulisan Yuni Ekawati, judulnya Memperkuat Sistem Katup Gas. Judul dan isi artikel gak nyambung, karena katup tak diapa-apakan. Yang dibahas adalah karet penyekat atau seal yang sudah banyak orang menuduhnya sebagai biang kerok kecelakaan elpiji akhir-akhir ini.
Tulisan Yuni itu bersumber dari Kepala Pusat Audit Teknologi BPPT.
Singkatnya, seal model lama kurang baik, dan akan dimodifikasi atau dirubah menjadi seperti gambar berikut ini (modifikasi-I dan Modifikasi-II).
Saya berpendapat ke-dua modifikasi ini tidak perlu, untuk tidak mengataannya salah.
Modifikasi-I membuat harga seal menjadi lebih mahal.
Modifikasi-II: selain membuat seal lebih mahal lagi, juga katup mengalami perubahan pada mulutnya.
Baik modifikasi-I maupun modifikasi-II adalah cari-cari kerjaan, karena tidak menambah baik keadaan.
Modifikasi-I bahkan menambah rawan keadaan.
Seal  yang ada sekarang, seal lama,  kalau materialnya baik, memiliki karakteristik self-sealing, atau pressure assisted sealing. Gak usah banyak bicara, lihat saja gambar berikut ini.
![13938181172063618182](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/03/13938181172063618182.jpg?t=o&v=770)
![13938181961346789665](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/03/13938181961346789665.jpg?t=o&v=770)
Berikut ini gambar yang diperbesar bila digunakan seal hasil modifikasi-I.
![1393818314590209046](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/03/1393818314590209046.jpg?t=o&v=770)