Saya dari dulu adalah teknisi elektronik yang handal, sepanjang rangkaian elektroniknya bisa diukur, dan diagramnya ada.
Rangkaian elektronika jaman sekarang ukurannya makin keci saja, komponennya menciut sampai lebih kecil dari kutu beras, dan jalur tembaga pada PCBnya juga lebarnya serambut dibelah tujuh.
Belum lagi fungsi rangkaian sekarang dikombinasi dengan software.
Pokoknya reparasi rangkain elektronik sekarang jadi runyam. Maka perlu service center dengan teknisi yang handal, dengan persediaan komponen atau boards yang memadai.
Ketika kami memutuskan untuk membeliPanasonic LCD TV model THL39B6G, pertimbangannya adalah: 1.Panasonic adalah merek mendunia, dan 2. Harganya kompetitif.
Tak ada kecurigaan sedikitpun bahwa dukungan purna jual dan service center Panasonic ternyata tidak baik.
Setahun lebih sebulan TV kami ini berfungsi tanpa keluhan. Gambarnya bagus. Â Sinyal dari stasiun TV, TV kabel, dan komputer semuanya ditayangkan dengan baik.
Suatu pagi sebulan yang lalu, ketika TV dinyalakan dengan remote, indikator power yang menyala merah pada waktu stand by, berubah menjadi hijau, dan tetap hijau, sementara TVnya tidak menyala.  Mestinya lampu indikator itu menyala hijau kira-kira sedetik, lalu kedip-kedip sedetik, lalu gambar dan suara muncul. Waktu itu, lampu berubah hijau, terus diam saja. Remote kontrol tidak berpengaruh lagi, begitu  juga tombol-tombol kendali pada TV.
Kabel listrik saya cabut dari stopkontak, lalu dimasukkan lagi. Lampu indikator menyala merah lagi, remote saya pencet lagi, indikator berubah hijau, kedip-kedip, TV menyala normal. Saya senang.
Tetapi besoknya kejadian serupa berulang, dan  saya harus melepas dan memasang kabel dari stopkontak beberapa kali  sebelum TV menyala normal. Siangnya istri saya menelpon karena TVnya gak mau nyala. Saja ajari bagaimana cara mengatasinya, berhasil.
Begitu tiap hari, sampai akhirnya lampu indikator tetap menyala merah, remote control dan tombolpada TV tidak memberikan dampak.
Nah, ini waktunya menyerahkan TV ke service center Panasonic. Sebagai teknisi, saya menyadari bahwa kalau suatu alat kadang menyala kadang tidak, sulit mencari  kerusakannya. Tetapi alau sudah tidak mau menyala sama sekali, akan lebih mudah mencari masalahnya.
Sore-sore TV saya bawa ke service center Panasonic yang hanya beberapa kilometer letaknya dari rumah. Dicoba dinyalakan, diam saja. Tanda terima diberikan, sudah lewat masa garansinya.
Tiga hari menunggu, ada kabar TV boleh diambil, ongkosnya Rp. 160.000,-, tidak ada sukucadang yang diganti.