Di negri kita, Elpiji dijual dengan ukuran berat, kilogram. Di Australia dan Thailand, kalau mengisi LPG untuk kendaraan, satuannya liter. Persis seperti kalau kita beli BBM.
Satuan yang lebih adil untuk jual beli Elpiji atau BBM sebenarnya berat, kg, bukan volume, liter.
Penjelasannya begini:
Energi itu ekivalen dengan massa. Ingat rumus Einstein: E=mc2, kan?
Tapi m dalam rumus itu massa, bukan berat. Apa berat dan massa itu sama? Untuk kemudahan tulisan ini, boleh kita anggap sama. Satu lagi: berat yang kita bicarakan ini adalah berat dalam udara, di permukaan bumi. Pokoknya berat yang anda peroleh dengan timbangan seperti kalau beli minyak goreng di pasar.
Ambillah satu kemasan minyak goreng seberat 1 kg. Ukur volumenya, misalnya diperoleh 1,2 liter. Masukkan kembali ke dalam kemasannya, masukkan ke dalam lemari es. Setelah dingin, timbang beratnya. Mestinya tetap 1 kg. Kemudian ukur lagi volumenya. Pasti kurang dari 1,2 liter.
Ketika suhunya turun, minyak goreng menyusut.
Kebanyakan zat berperilaku seperti ini, termasuk Elpiji.
(Tip: Jangan Beli BBM pada sore hari, tapi pagi hari).
Jadi, jual beli Elpiji dengan satuan kilogram sudah oke punya.
Adakah ibu-ibu yang seperti istri saya, yang hanya mau membeli Elpiji dari satu toko tertentu, karena yakin toko itu memberikan jumlah Elpiji yang sesuai janji, bahkan lebih? Maksudnya, kalau beli Elpiji dalam kemasan 12 kg, isinya pasti 12 kg, bahkan lebih.
Kalau tabung 12 kg diisi Elpiji kurang dari 12 kg, namanya tidak jujur.
Kalau tabung 12 kg diisi Elpiji sebanyak 12 kg juga, namanya jujur dan sesuai spesifikasi.
Kalau tabung 12 kg diisi Elpiji lebih dari 12 kg, namanya tidak sesuai spesifikasi, dan berbahaya.
Ambil contoh ekstrim, tabung Elpiji diisi penuh Elpiji cair, sehingga tak ada ruang sisa untuk uap Elpiji. Koefisien muai Elpiji adalah 0,3% per derajat Celsius. Kalau suhu dapur anda lebih tinggi 10 derajat Celsius dibandingkan tempat pengisian tabung Elpiji, maka ada 3% Elpiji yang akan dilepas oleh katup pengaman. Kalau volume Elpiji tabung anda 25 liter (tabung 12 kg), maka Elpiji cair yang dikeluarkan adalah 0,75 liter. Bila dilepas ke udara, ini akan menjadi sekitar 200 liter uap (gas) Elpiji. Bila gas sebanyak ini ada dalam ruangan 2x2x2 meter, tinggal menunggu percikan api untuk meledak (Elpiji Meledak). Kalau Elpiji diberi pembau dengan jumlah yang cukup, jumlah sebanyak ini pasti tercium baunya.
Jadi ledakan-ledakan yang selama ini terjadi bisa disebabkan oleh: isi tabung terlalu penuh, dan baunya tidak cukup.
Pasti anda berpendapat tidak mungkin tabung Elpiji diisi terlalu penuh. Kalau kurang, iya.
Nah, kalau begitu barangkali karena baunya kurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H