Mohon tunggu...
Taufik Mahlan
Taufik Mahlan Mohon Tunggu... profesional -

64 th.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Elpiji yang Kurang Baunya bisa berbahaya, maka Ledak, Ledos, Letup

4 Juli 2010   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke tiga kata yang diawali huruf L pada judul di atas bermakna serupa dalam bahasa Indonesia. Dalam kamus, kata-kata itu saling menerangkan.

KBBI:

ledak, meledak v 1 pecah dan meletup (dng kuat); meletus:

ledos, meledos v 1 pecah meledak; meletup;

letup v pecah serta mengeluarkan bunyi;meletus; meletup v pecah atau terbuka dng tibatiba krn adanya tekanan atau dorongan yg kuat dng mengeluarkan bunyi .

Kamus Oxford:

explode· v. 1 burst or shatter violently, especially as a result of rapid combustion or excessive internal pressure.

Perasaan bahasa saya menyarankan sebaiknya penjelasan entriledak danletup dalam KBBI dipertukarkan, sehingga sepadan dengan kata explode dalam bahasa Inggris. Setiap kali saya mendengar atau membaca kata explode, yang terbayang pasti kata ledak, bukan letup. Mungkin hanya penyusun KBBI yang merasa kata explode paling sepadan dengan kata letup.

KBBI menyamakan ledakan atau letupan dengan bunyi :“pecah serta mengeluarkan bunyi;meletus”. Kamus Oxford tidak.

Ledakan tidak selalu berbunyi keras, karena bisa diredam. Yang menjalankan mobil adalah rentetan ledakan dalam mesin, ribuan kali per menit, yang hanya terdengar sebagai deru, atau bahkan desah, tergantungmobilnya apa. Kalau knalpot mobilnya rusak, rentetan ledakan itu terdengar sebagai raungan.

Meledak adalah mengembang dengan kecepatan yang melampaui kecepatan suara. Peristiwa mengembang bisa karena memang sekedar mengembang (balon yang ditiup terlalu besar lalu pecah), atau yang disebabkan oleh peristiwa pembakaran atau oksidasi.

Kalau penjalaran pembakaran atau oksidasi tidak lebih cepat dari kecepatan suara, seperti nyala api pada kompor, ya tak terdengar suaranya. Kalau kita besarkan apinya seperti pada kompor tukang nasi goreng, mulai terdengar desis atau gemuruh.

Kalau dapur dipenuhi gas Elpiji, lalu tersulut, dan meledak, maka ledakannya karena dua hal: penjalaran pembakaran dan pengembangan udara karena panas pembakaran yang lebih cepat dari kecepatan suara.

Waspadalah terhadap kebocoran antara regulator dan tabung Elpiji. Kalau anda mendengar suara desis ketika tombol regulator anda putar pada posisi “bekerja (ON)”, segera lepas kembali regulator dan ganti cincin karet yang ada di dalam valve kuningan dengan yang baru. Kalau bunyi desis tak juga hilang, anda harus minta ganti tabung. Mungkin valve pada tabung itu rusak pada mulutnya, sehingga cincin karet tidak dapat menyekat dengan baik.

Bisa jadi desis akan hilang bila anda menekan regulator ke bawah. Tapi apa anda akan terus menekan regulator itu selama istri anda memasak? Dalam hal ini anda dapat memasang pengaman regulator. Banyak modelnya, cari di supermarket, inisalah satu contohnya.

Saya kira kebanyakan peristiwa ledakan Elpiji berasal dari kebocoran pada sekat ini. Bagian-bagian lain dapat dikatakan aman.

Selang. Tekanan pada selang rendah sekali (30 milibar). Bocor sedikit pada selang atau sambungan selang tak akan cukup untuk menyebabkan atmosfir dapat meledak. Kecuali kalau selang robek atau putus. Bila ini terjadi, dalam sejam dapur anda menjadi bom yang siap meledak.

Kompor. Kalau anda lupa menutup katup kompor, ya sama dengan selang yang robek. Cuma perlu waktu lebih lama untuk jadi bom. Mungkin tiga atau empat jam.

Bau Gas. Kalau anda mencium “bau gas” yang agak tajam,ada kemungkinan ruangan sudah jadi bom. Jangan panik, dan jangan menyalakan atau memadamkan lampu atau alat listrik di disitu. Lepaskan regulator dari tabung, bawa tabung keluar, buka pintu dan jendela ruangan lebar-lebar. Biarkan sampai bau hilang. Periksa tabung apakah mengeluarkan suara desis. Bila tidak, tabung anda baik-baik saja. Mungkin sekat regulator anda yang jelek.

Elpiji tidak berbau. Bau yang anda cium berasal dari zat pembau yang sengaja ditambahkan ke dalam Elpiji agar kebocoran dapat terdeteksi. Zat pembau yang digunakan Pertamina adalah ethyl-mercaptan. Senyawa belerang yang baunya mirip duren atau telur busuk, silahkan anda pilih.

Cobalah sekarang dekati kompor anda yang belum menyala. Buka katupnya, dekatkan hidung anda ke kompor. Seperti itulah baunya. Kalau anda tidak mencium bau apa-apa, mungkin anda pilek. Minta tolong orang lain yang hidungnya normal. Kalau dia tidak juga mencium bau apa-apa, ada yang salah dengan Elpiji anda. Elpiji anda belum diberi pembau, atau kurang kadar pembaunya. Hubungi Pertamina Gas Domestik terdekat dan ajukan protes. Katakan gas anda tidak memenuhi spesifikasi Dirjen Migas, dan dapat menyebabkan bahaya karena tak terdeteksi bila bocor.

Jangan lupa menutup kembali katup kompor anda.

Apa yang bisa bocor?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun