Menurut tokoh psikologi klinis Sigmund Freud Mimpi adalah penghubung antara kondisi sadar dan tidak sadar.Mimpi bisa dikatakan sebagai kunci ketidaksadaran kita,mimpi melambangkan hasrat ketidaksadaran kita.mimpi merupakan penggambaran dari hal-hal yang tidak bisa dilakukan di kehidupan sebenarnya,dan mimpi juga bisa menjelaskan pemecahan masalah .ada dua teori terkenal yang mencoba menjelaskan tentang mimpi yaiitu teori kognitif dan teori aktivasi-sintesis
teori kognitif mimpi (cognitive theory of dreaming )
menurut teori ini bermimpi melibatkan pengolahan informasi,ingatan dan pemecahan masalah.dalam teori kognitif mimpi,terdapat sdikit atau tidak ada pencarian untuk kandungan tersembunyi dan simbolik dari mimpi seperti yang dicari freud (Foulkes,1993,1999)
menurut teori ini mimpi mungkin merupakan suatu alam tempat kita dapat memecahkan masalah dan berfikir kreatif dalam menghasilkan ide-ide baru.namun terdapat kritik pada teori ini yaitu teori kognitif mimpi terpusat pada keraguan tentang kemampuan untuk menyelesaikan masalah ketika kita tidur dan kurang nya perhatian terhadap peran struktur otak dan aktivitas dalam mimpi.
Teori aktivasi-sintesis (activation-synthesis theory)
Menurut teori ini mimpi terjadi ketika Korteks serebrum mensintesiskan sinyal-sinyal saraf yang dihasilkan oleh aktivitas di bagian otak yang ebih rendah.menurut sudut pandang ini,mimpi merefleksikan usaha otak untuk memahami aktivitas saraf yang terjadi saat tidur (Hobson,1999) Â menurut teori aktivasi-sintesis pengalaman sadar dikendalika rangsangan yang dihasilkan secara internal yang tidak memiliki konsekuensi yang jelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H