Mengembangkan kreativitas anak adalah suatu hal yang sangat penting dimana kreativitas itu sesuatu yang penting bagi manusia khususnya Anak Usia Dini. Asrama Yatim Piatu Rumah Harapan Dinoyo merupakan panti asuhan yatim yang mayoritas penghuni panti  berusia 6-12 tahun/ usia sekolah , dimana pada masa ini mereka sedang aktif untuk mengeksplorasi, mengasah kreativitas, dan mulai belajar dari lingkungan sekitar.Â
Peningkatan kreativitas dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui aktivitas permainan, mewarnai, menggambar, menempel, dan lain-lain. Banyaknya sampah plastik berupa botol air dan juga sedotan plastik dilingkungan asrama mendorong untuk dilakukan pemanfaatan barang bekas lingkungan sekitar.Â
Selain itu, pentingnya pengelolaan sampah juga perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini. Program kreatifitas mengolah limbah plastik ini merupakan salah satu upaya kreatif untuk mengelola sampah plastik menjadi benda-benda yang berguna, mengurangi pencemaran dan racun yang ditimbulkan oleh sampah plastik.Â
Plastik merupakan sampah yang sangat sulit untuk diuraikan secara alami, sehingga menjadi dilema selama bertahun-tahun. Salah satu cara menanggulangi masalah sampah plastik yaitu dengan melakukan daur ulang sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai.
Jum'at (1/7) Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri kelompok 30 gelombang 05 yang diketuai Amelia Putri dengan DPL ibu Lilis Setyowati., MSc melakukan kegiatan bersama anak asrama Yatim Piatu Rumah Harapan sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan untuk menghasilkan barang atau gagasan yang baru. Â
Kegiatan ini disambut antusias oleh pengasuh asrama yatim dan juga anak-anak. Peserta kegiatan berjumlah 9 peserta terdiri dari seluruh anak asuh di asrama yatim piatu rumah harapan.
Dalam pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan memberi sosialisasi sederhana mengenai pentingnya kreatifitas dan mengolah limbah plastik. Selain itu juga langsung diterapkan dengan melakukan pelatihan kegiatan menempel membuat tempat pensil dari botol dan sedotan bekas.Â
Bahan- bahan yang digunakan adalah botol bekas dan sedotan yang dikumpulkan dari lingkungan asrama, gunting, dan juga lem untuk menempelkan sedotan pada sisi botol bekas.Â
Selain itu anak- anak juga diajarkan untuk membuat lukisan menggunakan media benang dan cat air. Berbagai bentuk abstrak karya lukis anak dan berbagai bentuk tempat pensil yang mereka buat kemudian dipajang adalah hasil karya anak-anak, mereka antusias dengan pembelajaran menyenangkan dan penuh inovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H