Mohon tunggu...
TRI YULIANI
TRI YULIANI Mohon Tunggu... -

Manajemen Pendidikan FIP UNJ

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hiruk-pikuk Iptek

18 April 2014   19:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIRUK PIKUK IPTEK

“IPTEK bukan Kebenaran”

Telah kita ketahui Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknology atau IPTEk berkembang pesat dan melaju terus kedepan. Dalam sebuah perkembangannya tentu banyak respon dan berakibat dampak pada berbagai bidang, seperti ekonomi, budaya, pendidikan, bahkan politik sekalipun. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.

Kemajuan iptek dari masa ke masa terus melesat. Dampaknya bahkan sampai kepada balita. Dengan mudahnya orang tua memperkenalkan dunia kepada anak-anaknya. Hal ini dapat berdampak positif, namun pada kenyataannya iptek pun dapat mengkerdilkan kreativitas otak. Ketika iptek dengan mudah memberikan informasi apapun, terkadang iptek dimanfaatkan oleh golongan tertentu untuk memanipulasi data. Jika otak tak lagi memilah informasi dan data dengan baik, maka kitapun akan dengan mudah berasumsi tanpa berlandaskan kebenaran.

Untuk generasi penerus, gunakanlah iptek sebaik mungkin, pilahlah informasi dengan cerdas. Jangan tergerus oleh arus perkembangannya. Ketika Indonesia mampu memanfaatkan iptek dengan baik, benar dan adil, dapat dipastikan tak ada lagi daerah terbelakang. Mari bangun peradaban maju dan berkualitas dengan iptek.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun