Mohon tunggu...
Tri YuliaListyawati
Tri YuliaListyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyuluhan Permen Jelly Berbasis Pigmen Alami oleh Mahasiswa PMM Kelompok 22 Gelombang 5

10 Juli 2022   13:32 Diperbarui: 10 Juli 2022   13:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PMM merupakan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa yang ditujukan untuk memberikan manfaat untuk masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap pigmen alami yang dikombinasikan dengan permen jelly, maka mahasiswa PMM kelompok 22 melakukan penyuluhan terhadap siswa siswa SD Negeri 1 Girimoyo. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 29 Juni 2022.

Permen jelly pada dasarnya banyak disukai oleh kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak menyukai permen jelly karena memiliki rasa yang manis dan memiliki tekstur yang kenyal. Konsumsi permen jelly yang berlebihan akan menyebabakan efek yang kurang sehat pada tubuh karena mengadung warna sintetik. Warna sintetik yang berlebihan dapat menyebabkan gatal-gatal, asam, dan pertumbuhan tumor. 

Untuk mengurangi penggunaan permen jelly dengan pewarna sintetik maka dilakukan pembuatan permen jelly dengan pigmen alami yang dilakukan oleh mahasiswa PMM kelompok 22. Pigmen alami yang digunakan berupa buah naga merah, karena mempunyai pigmen merah yang sangat tinggi dan tinggi antioksidan. 

Kandungan antioksidan yang tinggi pada buah naga merah berperan dalam menangkal kanker. Bahan yang digunakan untuk membuat permen jelly yaitu agar-agar, gula putih, dan buah naga.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Penyuluhan permen jelly berbasis pigmen alami mahasiswa PMM kelompok 22 disambut baik oleh ibu kepala sekolah SD Negeri 1 Girimoyo. "Penyuluhan ini sangat penting dilakukan apalagi di usia dini, jadi anak-anak lebih mengerti apa itu pigmen alami karena anak-anak biasanya hanya fokus kecitarasa permen saja tidak ke kandungan gizinya" tutur ibu Lilik selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Girimoyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun