Sore itu saya sangat memahami kegembiraan anak-anak ketika menerima pengumuman tentang masa liburan sekolah. Mereka sangat gembira karena akan menikmati liburan sekolah yang cukup lama. Sehingga mereka  begitu cepatnya menyusun begitu banyak rencana untuk mengisi liburan.
Sebagai orang tua,  jika kita jeli memperhatikan liburan sekolah tahun  ini begitu banyak  makna penting dalam kehidupan anak-anak dan orang tua yaitu bagi umat Nasrani tanggal 30 libur peringatan kenikan Isa Almasih naik ke sorga, bagi umat Muslim  hari libur Idul Fitri untuk silahturmi dan saling memaafkan, tetapi juga bagi sebagian  pelajar bertepatan dengan pengumuman kelulusan dan  ujian kenaikan kelas.
Pada dasarnya manusia secara normal  dalam  pertumbuhannya sejak kelahirannya memiliki dorongan untuk belajar.  Harus disadari bahwa sesungguhnya manusia diciptakan Tuhan yang setua dengan dirinya adalah  manusia terus menerus sedang belajar. Benarlah pepatah yang mengatakan bahwa belajar itu adalah proses seumur hidup.
Pemahaman belajar dalam arti ruang biasanya secara sempit hanya diartikan bahwa belajar itu dilakukan diruang kelas yang dipandu oleh seorang guru. Perhatikanlah  jagad,  alam raya daratan, lautan dan udara dengan segala isinya, termasuk hari-hari raya sesungguhnya adalah sebuah ruang belajar dan  Tuhan sendirilah sebagai Guru Agungnya.
Libur yang bermakna adalah sebuah kesempatan berhenti sejenak dari rutinitas kesibukan sehari-hari sebagai suatu keseimbangan untuk mendapatkan kekuatan baru, semangat baru, pengalaman baru.
Liburan akan selalu menyenangkan jika dimaknai bahwa liburan adalah sebagai ruang belajar pengalaman hidup dengan Tuhan dan mengasihi sesama. Â Banyak cara untuk mengisi liburan sebagai ruang belajar. Liburan yang di isi dengan rekreasi di alam, ke kebun binatang akan menumbuhkan rasa syukur betapa Tuhan begitu mulia menciptakan alam semesta.
Liburan perayaan hari raya Idul Fitri bagi anak-anak akan bermakna jika menerima pemberian uang baru  tetapi yang begitu syarat makna adalah momen silahturahmi saling memafkan. Dimana orang tua akan memberi contoh yang disaksikan oleh anak-anaknya untuk mengampuni dan memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan adalah proses pembelajaran ketaatan kepada Tuhan untuk menyembuhkan dan memulihkan luka batin dengan kelapangan dada.
Orang tua  akan bertindak sebagai guru kehidupan yang dilihat dan dicontoh oleh anak-anak. Betapa bahagianya jika anak-anak juga akan menyaksikan siaran di TV bahwa para pemimpin yang sedang berseteru akan saling silaturahmi dan memaafkan dengan ketulusan sebagai pembelajaran untuk siswa siswi SD,SMP sebagai calon pemimpin.
Liburan untuk merayakan kesuksesan, anak-anak sekolah berlibur setelah ujian kenaikan kelas dan merayakan kelulusan yang menandai kenaikan tingkat kelas jenjang yang lebih tinggi yang harus dibarengi dengan kesadaran memaknai kenaikan tuntutan  kedewasaan hidup dan  tanggungjawab. Selamat berlibur dan temukan nilai-nilai mulia yang terkandung di dalamnya.
Menyadari diri di ciptakan oleh Tuhan sebagai manusia pembelajar di dimanapun kita sedang  berada.  Mungkin anda sedang ditengah  hiruk pikuk kepadatan dan kemacetan lalu lintas  perjalanan pulang kampung atau sedang galau memikirkan gesekan-gesekan setelah Pemilu, anda tetap membutuhkan orang lain.
Semua ruang di dunia adalah tempat belajar, berbicara di media, menulis di media sosial adalah ruang belajar, sebagai pemimpin adalah juga pembelajar. Maknailah hidup ini, kendalikan emosi, berdoalah kepada Tuhan, bacalah Kitab sucimu, janganlah berhenti menjadi pribadi pembelajar. (@4T)