Mohon tunggu...
Triyono Eko
Triyono Eko Mohon Tunggu... -

Masih terus semangat sampai izzah kudapat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta

11 Mei 2012   08:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat. Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang Tak Pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tertidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga malam terakhir. Yang siap memberikan yang terbaik bagiku. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya. Maaf Akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa di banding Dia. Kau sangat Lemah, kecil, dan kerdil di hadapanNya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya. Akhi, belum terlambat untuk bartaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang kita lakukan, marah karena setitik sentuhan yang pernah kita lakukan, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng montormu, marah karena pernah ketetapanNya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.

Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan menyerahkan Cintaku padaNya, tidak pada lainNya. Tapi tak Cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi KekasihNya, Kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNyatermasuk dalam soal hububgan kita ini. Insya’Allah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang di benciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seseorang yang shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridhlo Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu sayang, semoga kau pun mendoakanku, akhi.

Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil itukah yang akan mempertemukankita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliau memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari es krim beku. Maaf akhi. Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus TANDA AKHIR DARI HUBUNGAN KITA, Insya’Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun