Mohon tunggu...
Triyono
Triyono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi murid, belajar sepanjang hayat untuk mencintai kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menikmati Keindahan Makna Imlek

30 Januari 2025   18:55 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:57 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri.sukacita imlek dalamkeluargakecilku.

Apakah makna Imlek bagi kalian ?

Hari ini  kami duduk dan istirahat di rumah, setelah kemarin berkeliling menikmati acara keluarga dalam suasana Imlek kepada saudara yang lebih tua.  Demikian juga kami mengirimkan ucapan kata-kata berkat, pengharapan dan firman Tuhan. Betapa gembiranya anak-anaku menerima Angpau dari papa-mamanya dan dari sanak saudara.

Dulu, Imlek cuma jadi obrolan seru di sekolah. Teman-teman Tionghoa cerita soal angpao, kue keranjang, dan rumah yang penuh warna merah. Dari pelajaran sejarah, aku tahu Imlek itu tradisi ribuan tahun yang dirayakan dengan penuh makna. Tapi jujur, dulu aku cuma sebatas tahu, belum benar-benar menghayati.

Sampai akhirnya, hidup membawaku ke perjalanan baru. Aku, seorang Jawa, menikah dengan istriku yang Tionghoa. Mertuaku dulu masih memegang tradisi lama dengan ritual khas Imlek. Tapi seiring waktu, mereka dan anak-anaknya memilih hidup dalam iman Kristen.

Sekarang, di rumah kecil kami, Imlek tetap dirayakan, tapi dengan cara yang berbeda. Nggak ada sembahyang atau ritual khusus, tapi ada sukacita, ada cinta, ada kebersamaan. Warna merah masih mendominasi, angpao tetap dibagikan, dan meja makan tetap penuh dengan hidangan lezat. Tapi lebih dari itu, Imlek bagi kami adalah momen spesial untuk bersyukur atas anugerah Tuhan. Sebelum makan untuk menikmati berkat Tuhan yang "sederhana" namun agak "istimewa" dibanding hari-hari lain.  Anak-anak belajar menghormati orang tua dan belajar mensyukuri berkat Tuhan.

Anak-anaku pernah bertanya , "Papa,Mama, apa maknanya  Imlek buat kita sih?" Aku senyum dan jawab, "Imlek itu tentang kasih. Bukan cuma tradisi, tapi cara kita merayakan hidup, keluarga, dan berkat serta hormat akan  Tuhan." Itulah mandat Allah untuk mengasihi sesama sebagai saudara.

Kini aku sadar, Imlek bukan cuma sekadar perayaan tetapi lebih dalam tentang perjalanan iman, tentang cinta yang menyatukan dua budaya, dan tentang keajaiban Tuhan dalam hidup kami.

Secara jujur ternyata Imlek berbicara tentang: "Iman, Cinta, dan Warna-Warni Kehidupan  yang penuh makna" mengingat kebaiikan Tuhan sekalipun melewati perjuangan.

Gong xi fa cai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun