Mohon tunggu...
Triyono
Triyono Mohon Tunggu... Guru - Misio Dei, Penulis Lembar Uji Kompetensi Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen SD Kelas 2 & 4, BPK Gunung Mulia Jakarta

Menjadi murid sepanjang hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kedaulatan Allah dan Arogansi Kekuasaan (Renungan Daniel 4:28-37)

13 Januari 2024   22:20 Diperbarui: 13 Januari 2024   23:39 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/palu-hukum-hakim-ruang-sidang-7104147/

Pentingnya bercermin pada firman Tuhan dan pendapat para ahli

Sebagai orang Kristen, siapapun  orangnya tanpa menegnal jenis kelamin dan umurnya  patut merenungkan kebenaran Kitab Suci bahwa kekuasaan manusia itu tidak kekal, hanya bersifat sementara. Siapapun orangnya yang mendapat kesempatan secara struktural, organisasi patut mempertimbangkan  firman Tuhan itu kebenaran kekal yang bersifat universal. Pendapat  para ahli juga diperlukan  dalam menganalisis perilaku dan pengalaman manusia secara dinamis dari waktu ke waktu dengan berbagai dinamika keberhasilan dan kegagalannya dalam konteks yang berbeda-beda.

Pertanyaan esensial " Masih Perlukah  Mempercyai Kedaulatan Allah ? ".

Salah satu alur pelajaran yang di berlakukan di sekolah ditempat saya mengajar dalam mata pelajaran apapun adalah harus mengajukan " Pertanyaan esensial ". Pertanyaan itu bisa menjadi bahan diskusi maupun refleksi dalam konteks masing-masing. Masih perlukah mempercayai kedaulatan Allah ? Allah dengan caraNya sendiri dapat melakukan karyaNya . Terkadang Allah bekerja dengan cara yang tidak terpikirkan oleh manusia, seperti yang terjadi kedaulatan Allah atas Nebukadnezar.

Ditengah-tengah pergumulan persiapan PEMILU 2024 terjadi begitu banyak dinamika dan problem politik yang dapat merusakan moral, etika dan sistem pembelajaran di sekolah yang berlawanan dengan fakta. Seharusnya kedaulatan Allah akan menjadi rambu-rambu penting dalam mengikuti Pemilu tanpa ragu.  Kiranya Amsal 1:7 dan Amsal 16:18-19  menolong kita.  (T4-13124)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun