Hari ketiga ujian nasional berjalan baik di SMAN I Takabonerate Pulau Kayuadi. Karena ujian selesai jam 10.00 pagi, ada waktu untuk melihat-lihat kondisi sekolah dengan sedikit lebih serius. Hingga tingkat SMP, fasilitas pendidikan di pulau ini cukup memadai, setidaknya bila dibandingkan dengan fasilitas sejenis yang ada di sudut-sudut terpencil kota Makassar. Gedung-gedung terpelihara dengan baik walaupun isi fasilitasnya masih terbatas.
SMAN I Takabonerate baru memiliki gedung sekolah permanen di tahun 2006, yang sebelumnya hanya berdinding gamacca. Pembangunan gedung dilakukan secara bertahap. Saat ini yang telah selesai adalah ruang kelas dan beberapa gedung laboratorium. Gedung-gedung kelas berisi bangku dan meja belajar dengan kualitas lumayan, walau dimensi ukuran yang dipasok oleh pemerintah sebenarnya hanya cocok untuk postur anak SD. Karena isi laboratorium belum ada, gedung laboratorium saat ini digunakan sebagai ruang kantor dan perpustakaan. Tentu saja koleksi buku mereka di pulau terpencil sangat sedikit, walau hal ini bukan masalah lagi dengan tersedianya sumber informasi yang tidak terbatas lewat saluran internet.
Pemerintah sangat menyadari bahwa pembangunan di Indonesia yang sungguh luas tidak mungkin bisa serentak dilakukan bila hanya mengandalkan transportasi dan komunikasi tradisional. Karena itu fasilitas transportasi bagi daerah terpencil mendapat perhatian khusus misalnya rencana menyiapkan kapal-kapal feri, agar ketertinggalan yang dirasakan masyarakat setempat bisa diperbaiki dengan lebih cepat. Di bidang komunikasi, pemerintah dan swasta mengembangkankan ICT bersama-sama. Di Pulau Kayuadi fasilitas yang disediakan oleh provider cukup memadai. Masyarakat terdidik seperti guru dan siswa juga sudah sadar internet walaupun koneksi masih sering tulalit pada waktu-waktu tertentu.
Pemerintah melalui Menkoinfo menyediakan fasilitas sistem pembelajaran bebas jarak bagi masyarakat terpencil. Karena itu pemerintah menyediakan prasarana dan sarana internet gratis bagi masyarakat yang ditempatkan di SMAN I Kayuadi. Sayangnya meski seluruh perangkat internet ini sudah terpasang sejak tahun lalu, fasilitas yang mahal ini belum terhubung dengan sambungan. Karena itu fasilitas ini belum bisa dimanfaatkan. Fasilitas ini malah menjadi beban bagi pihak sekolah, karena harus memlihara barang yang tidak ada fungsinya. Hal yang sama juga terjadi pada laboratorium komputer bantuan pemda. Yang diterima di daerah terpencil umumnya berkualitas buruk, sehingga mudah rusak. Komputer yang bisa digunakan hanya 30-50% saja.
Kesadaran pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap pembangunan secara adil dan merata cukup dirasakan oleh masyarakat terpencil. Tetapi perhatian ini tidak bisa berjalan baik bila tidak dikawal bersama oleh kita semua. Hanya dengan kesadaran dan perhatian bersama, saudara-saudara kita di tempat-tempat terpencil bisa ikut menikmati hasil pembangunan, sama seperti kita semua yang berada di pusat-pusat kekuasaan.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H