Menjelang akhir tahun pembelajaran di sekolah kita (SMP PL Domenico Savio). dalam masa jeda selalu diisi kegiatan positif ( Classmeeting). Dalam kesempatan ini, semua siswa yang berpotensi sesuai dengan bidangnya akan mengaktualisasikan dirinya dengan berkompetisi. Adapun bidang yang di lombakan tidak mesti sama, tiap tahunnya tergantung panitia.
Bicara kompetisi, tentu tidak lepas dari harapan meraih yang terbaik (pemenang). Kemenangan adalan sebuah prestasi yang membanggakan. Namun kemenangan/pretasi tidak serta merta di dapat.Â
Butuh usaha, latihan dan kerja keras guna mencapainya. Namun ada hal lain yang sangat mempengaruhi untuk mencapai yang terbaik di antara kompetitor lain, yaitu dalam diri seseorang sudah memiliki potensi.
Potensi sendiri (to potent) berasal dari bahasa Inggris berarti "keras, kuat." Dalam KBBI adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas yang dimiliki oleh seseorang namun belum digunakan secara maksimal.Â
Optimalisasi potensi setelah "diadu" dan diperjuangkan dalam sebuah pertandingan sehingga mendapatkan pengakuan secara riil. Maka demi menunjukkan potensi butuh sebuah pengakuan dengan dicoba di kompetisikan, seperti halnya yang dilakukan di sekolah kita setiap tahun akhir ajaran.
Potensi diri yang diakui dan layak mendapatkan penghargaan tentulah hal yang positif karena akan ada idealisme, dinamis, penuh optimis, kstaria, daya pikir kuat dan lain lain.Â
Dan potensi diri meliputi berbagai hal seperti potendi fisik, potensi mental, potensi sosial emosianal, potensi mental spiritual dan potensi ketahanmalangan (sebuah ketangguhan dan memiliki daya juang yang tinggi).
Menumbuh kembangkan potensi
Oleh karena itu suatu potensi/bakat/kelebihan yang dimiliki hendaklah ditumbuh kembangkan supaya mendapat sebuah pencapaian/prestasi. Prestasi diri sangat berkaitan erat dengan bakat dan minat seseorang.Â
Pengembangan bakat inilah yang pada akhirnya akan menuju sebuah keberhasilan. Dan keberhasilan akan berjenjang apabila terus di asah/ dikelola bisa mencapai tingkat Internasional.
Howrad Gardner (1985) dalam bukunya Frame of Mind dengan teorinya yang terkenal, Multiple Intelegences, bahwa tiap manusia memiliki delapan kecerdasan sebagai sebuah potensi. Maka apabila seseorang sudah menemukan potensinya dan di optimalkan bisa menjadi prestasi dan dapat dijadikan tambatan untuk kehidupan.Â