Mohon tunggu...
triyanti buddy
triyanti buddy Mohon Tunggu... Seniman - guru

mencari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Bahan Alam dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini

23 Januari 2023   10:41 Diperbarui: 23 Januari 2023   11:01 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  • Kegiatan pendidikan adalah serangkaian proses pendidikan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai hasil belajar. Dasar pendidikan merupakan suatu asas untuk mengembangkan pendidikan dan pembinaan kepribadian dan sadar akan tujuan. 

  • Oleh karena itu tujuan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan. Maka tujuan dari pendidikan tidak hanya memberikan arahan kemana pendidikan harus ditujukan, tetapi juga memberikan ketentuan yang pasti dalam memilih materi, metode, alat, evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan. 

  • Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan untuk membawa anak kearah tingkat dewasa. Artinya, membawa anak didik agar dapat mandiri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat. 

  • Oleh karena itu, perananan pendidik dalam hal ini sangatlah penting. Pendidik adalah individu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

  • Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada pembentukan dasar arah pertumbuhan dan perkembangan. Pendidikan anak usia dini memiliki peranan yang penting dalam membentuk karakter anak yang bermoral/berahlak mulia, kreatif, inovatif dan kompetitif. 

  • Pendidikan anak usia dini bukan sekedar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan bidang keilmuan, tetapi lebih dalam adalah mempersiapkan anak agar kelak mampu menguasai berbagai tantangan dimasa depan. Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan potensi anak sejak usia dini sebagai persiapan untuk kelangsungan hidup dan dapat menyesuaikan diri  dengan lingkungannya.

  • Masa usia TK salah satunya dikenal sebagai masa bermain. Hampir semua waktunya digunakan untuk bermain. Bermain dan kreativitas saling berkaitan karena baik bermain maupun kreativitas mengandalkan simbol-simbol. Setiap anak adalah individu yang unik dengan pola dan waktu pertumbuhan masing-masing. 

  • Oleh karenanya pendidik dapat memfasilitasinya melalui kegiatan yang memberikan kesempatan mengenal dan mengidentifikasi benda-benda yang ada dilingkungan sekitarnya dengan sebaik-baiknya.Pengembangan kreativitas sejak usia dini dapat terwujud dimana saja dan oleh siapa saja. 

  • Sesungguhnya bakat kreativitas dimiliki oleh semua orang dan ditinjau dari segi pendidikan bahwa dengan upaya dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan orang tua, maka bakat kreativitas yang dimiliki anak dapat digali dan dikembangkan sejak usia dini sehingga menghasilkan suatu potensi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan berfikir anak usia dini dan masa depannya. Tetapi jika bakat kreativitasnya anak tidak dipupuk, bakat tersebut tidak akan berkembang, bahkan bisa menjadi bakat terpendam yang tidak dapat diwujudkan.

Kreativitas dapat dipandang sebagai suatu aspek dari suatu pemecahan masalah yang mempunyai akar permasalahan dalam bermain. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata. Kreativitas merupakan kunci untuk meredam berbagai konflik yang ada pada anak. 

Setiap anak dapat menjadi kreatif. Mereka mempunyai motivasi yang kuat untuk menunjukkan gagasan-gagasan  barunya atau hasil ciptaannya. Menurut Tegano (1991), seperti yang dikutip  oleh Caltron dan Allen dalam bukunya Early Curriculum, A Creative  Play Model, potensi kreatif anak dapat dilihat dari dua sisi yaitu karakteristik kognitif dan kepribadian.

Karakteristik kognitif yang mencerminkan kreativitas tersebut meliputi :

  • Fantasi, yang biasa dikembangkan saat anak bermain sosiodrama atau bermain pura-pura
  • Berpikir divergen, yaitu dengan munculnya beragam tanggapan, pertanyaan dan gagasan anak.
  • Rasa ingin tahu, yang meliputi bertanya, menyelidiki dan menguji sesuatu.
  • Berfikir metafori, yaitu mampu menghasilkan atau mengolah sesuatu menjadi suatu yang baru

Sedangkan karakteristik kepribadian yang mencerminkan kreativitas             meliputi:

  • Karakter kreatif, yaitu mudah menyesuaikan diri, daya tahan tinggi, keterlibatan yang tinggi dalam kegiatan dan tidak mudah berputus asa.
  • Tidak terikat dengan kelaziman/konvensi yang berlaku, dimana anak berorientasi pada sesuatu yang asli, baru dan luwes.
  • Berani mengambil resiko, yaitu kemauan untuk menerima tantangan atau mengambil resiko kesalahan.
  • Motivasi tinggi, sebagai pendorong dan kontrol dari internal.

  • Hurlock (1978:3) mengemukakan bahwa kreativitas    merupaka proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru berbeda dan orisinil. Kreativitas akan muncul pada individu yang memiliki motivasi yang tinggi, rasa ingin tahu, dan imajinasi. Individu  yang keratif akan selalu mencari dan menemukan jawaban dalam memecahkan masalah, selalu bersikap terbuka terhadap sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya serta memiliki sikap yang lentur (fleksibel), suka mengekpresikan diri dan bersikap natural.

  • Utami Munandar (1999:43) mengemukakan bahwa kreativitas sangat penting untuk dikembangkan pada anak usia dini, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu, kreativitas sangat penting dikembangkan pada anak usia dini untuk persiapan kehidupan dimasa dewasanya.

Kreativitas dapat menghasilkan suatu kehidupan yang lebih menyenangkan. Kreativitas merupakan imajinasi atau ekspresi keinginan dari dalam diri anak yang dapat membangkitkan dan mendorong anak untuk menciptakan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, aktivitas gerak dilakukan dengan mempertimbangkan gerak yang meransang kreativitasnya. Dalam beraktivitas  yang penting seorang guru  dapat memberikan keluasan pada anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai kemampuannya sendiri melalui pendekatan pengajaran bebas dan demokratis.        

Anak usia 5-6 tahun adalah anak yang periang dan imaginative. Mereka tiada hentinya bergerak dan berbuat sesuatu. Energi mereka, seperti tidak pernah habis. Dunia sekitar mereka seakan mengundang mereka ,menunggu untuk ditemukan, dikuasai dan penuh tantangan. Untuk itulah perlu disediakan suatu lingkungan yang baik, yang kaya dengan stimulus atau perangsang untuk membantu mereka mengembangkan seluruh aspek dirinya. Darley mengemukakan bahwa orang yang kreatif cendrung terbuka terhadap ide-ide baru.  Dalam ringkasanyan ia mengemukakan hal-hal berikut.

  • Kreativitas sering merupakan proses yang terdiri dari dan empat tahap, yaitu yaitu persiapan, pengeraman, penjelasan dan pembuktian.
  • Ada dua kondisi yang diperlukan untuk pembuatan kreatif, yaitu ketersediaan unsur-unsur yang bisa dikombinasikan sebagai cara baru, dan adanya tujuan yang jelas (Jones,1963 dalam Soegeng,2011:5.20

Media pembelajaran dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya proses komunikasi pembelajaran yang efektif. Media pembelajaran juga mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya kemampuan-kemampuan belajar anak TK. Oleh karena itu, media sebagai saluran penyampai pesan dari guru kepada anak didik  agar pesan atau informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik. Dengan demikian, diharapkan terjadi perubahan-perubahan prilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan.

  • Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan ( a receiver). Masih terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya media diartikan sebagai berikut.
  • Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan  pembelajaran (Schramm 1977).
  • Sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran, seperti buku, film, video, slide (Briggs, 1977).
  • Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun-dengar termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
  • Kreativitas serta inovasi dari anak-anak bangsa bisa menciptakan produk kerajinan. Kerajinan dari bahan alam memang sudah menjadi warisan dari nenek buyut kita. Apalagi dinusantara yang sangat melimpah sumber daya alamnya sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan. Kerajinan bahan alam adalah suatu kerajinan yang dibuat dari bahan dasar yang telah disediakan oleh alam seperti serat alam, bambu, arang, buah, rotan dan masih banyak yang lainnya. Setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing tergantung dengan bahan dasar alam yang paling banyak tersedia disekitarnya. Media dan sumber belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang disengaja disiapkan. Bahan alam merupakan bahan yang berasal dari alam (nabati / hewani) yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kerajinan fungsi pakai. Banyak bahan alam yang dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar untuk mengembangkan  seluruh aspek perkembangannya. Bahan alam yang ada dilingkungan sangat mudah didapat dan hargannya murah. Bahan alam memiliki alat-alat penunjang yang kan dipelajari, dalam sebuah kegiatan sentra bahan alam. Beberapa aneka ragam bahan alam yang dapat digunakan untuk dimanfaatkan sebagai media bermain atau sumber belajar yang ada dilingkungan sekitar dalam kegiatan pembelajaran.

Bahan alam yang digunakan merupakan material yang akan dirubah wujud dan bentuknya baik dicampur dengan material lain atau berdiri sendiri untuk digunakan membuat karya atau bahan lainnya, sesuai dengan pola yang telah ditentukan atau dirancangkan. Tujuan dari pemanfaatan dari bahan-bahan alam sebagai media adalah sebagai berikut,

  • Memperkaya atau menambah alat bermain atau sebagai sumber belajar.
  • Memotivasi guru untuk lebih peka dalam mengoptimalkan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.
  • Murah, tersedia dan mudah  didapat.    

Memanfaatkan bahan alam sebagai media pembelajaran dapat memberikan berbagai pilihan dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini. Sehingga tahap demi tahap kreativitas, pengetahuan, dan keterampilan dalam mengembangkan pembelajaran  anak  usia dini dengan memanfaatkan bahan alam  sebagai media pembelajaran semakin bertambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun