Empat Tahun J&T di Era 4.0

Saya seller, punya toko online di dua marketplace. Sebagai seller di marketplace, rekan kita adalah ekspedisi penyedia jasa pengiriman. Saya pertama kali pakai jasa ekpedisi J&T di akhir tahun 2016, bulan november. 

Itupun karena rasa penasaran saya, apa bener ini ekspedisi bisa pickup di tempat dan gratis. Akhirnya, saya datang ke drop point J&T dan tanya - tanya ke mbak admin, lalu dia kasih nomor sprinter khusus yang menjangkau wilayah tempat tinggal saya. Dan dari November 2016 sampai sekarang akhir tahun 2019, pick up J&T itu free tanpa kaleng-kaleng.

FYI, saya memakai beberapa ekspedisi lain menyesuaikan dengan keinginan para customer, dan J&T ini pelopornya gratis jemput paket di tempat tanpa minimum berat atau jumlah paket kita loh. Dulu, sebut saja ekspedisi A, dia baru mau pickup minimal kalau paket saya 5KG, kurang dari itu si A ngga mau pickup. Dan sekarang, lihat lah para ekspedisi lain bersaing menawarkan jasa jemput paket gratis di tempat.

Masuk tahun 2017 mulai bikin akun shopee nih, di awal saya pakai dua jasa ekspedisi, tapi berhubung ekpedisi yang satu lagi ngga praktis, jadi lah di shopee khusus pake jasa pengiriman J&T. 

Kalau orderan dari shopee otomatis resi. Kita tinggal print out semua resinya, tempel, packing, calling, pick up, ngga perlu repot input resi manual lagi, semuanya sudah otomastis by sistem, lalu tinggal duduk manis nunggu notif saldo penjualan masuk. 

Tapi permasalahannya satu, ketika orderan via WA lebih membludak. Otomatis semua paket Regular, dan puncaknya itu orderan di bulan ramadhan, kebetulan saya menjual keperluan muslimah. Sprinter sibuk karena double job. By the way, sprinter itu babang kurir ya gaes kalau di J&T.

Kenapa babang sprinter sibuk, pertama dia harus delivery paket ke alamat tujuannya, tahu lah ya orderan pas bulan ramadhan bisa bikin para ekspedisi overload. Kedua, si babang sprinter harus pickup juga. Dan problemnya itu, si babang sprinter ngga bisa pickup kalau semua paketan yang dia bawa belum sampai ke tujuannya, ngga bakal ada space buat paket pickup nanti. Jadi lah harus nunggu si babang sprinter kelar nganterin paket, kadang bisa sampai malam nungguin babang sprinter buat pickup paket saya.

Dan kabar baiknya, sekarang babang sprinter udah ngga double job lagi. Sudah masing -- masing, ada sprinter delivery sama sprinter pickup. Ini sepengetahuan dan sepengalaman saya selama pakai jasa ekspedisi J&T. Babang sprinter yang biasanya anter paket dan sekaligus pickup paketan saya, sekarang dia khusus jadi sprinter pickup aja. Ngga tahu ya kalau di wilayah lain sama atau ngga seperti di wilayah saya, Bandung.

Jadi initinya, J&T itu ekspedisi paling dinamis. Dari awal tahu J&T, dia jam operasionalnya paling beda dari ekspedisi lain. Mulai beroperasi dari jam 08.00 - 20.00 WIB, kalau inget jaman dulu sebelum tahu ekspedisi J&T, setiap hari sabtu dan minggu harus buru -- buru anterin paket ke ekspedisi A karena jam operasionalnya cuma sampai jam 14.00 WIB, belum lagi kalau libur nasional. Ekspedisi si A juga ikutan libur.

Selain dari jam operaional dan pelayanan pickup gratis di tempat, J&T juga beroperasi secara non stop selama 365 hari, libur nasional pun kita tetep bisa kirim paket gaes. Semoga para babang sprinter dan seluruh team J&T Express sehat selalu ya. 

Sistem pengirimannya pun dinamis sejalan dengan pertumbuhan di era industri 4.0 yang mengutamakan teknologi dan internet. Selama ini saya nyaman pakai jasa ekspedisi J&T karena memang real time tracking dan reporting. Jangan di pikir kalau saya ngga pernah ada kendala selama memakai jasa ekspedisi J&T, pasti ada. Harus kita ingat, ngga semua kualitas SDM tiap drop point di semua kota itu sama. Cukup follow up  ke customer servicenya kalau memang ada kendala, cepat tanggap kok.