Mohon tunggu...
Ana Triyana
Ana Triyana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

my life for love

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukannya Tak Mau Pacaran...Tapi?

25 Februari 2013   15:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:42 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup itu indah dan akan menjadi lebih indah ketika sosok yang dicintai mencintai kita. Di jaman sekarang ini tentulah banyak yang mengharapkan sebuah status jika kedua lawan jenis saling mencintai, status tersebut biasa disebut dengan pacaran. Bagi orang lain, mungkin pacaran adalah keinginan yang bisa buat mereka senang, atau sebaliknya,,, tapi, bagi cewek yang satu ini, pacaran bukanlah sesuatu yang diinginkannya saat ini. Baginya pacaran itu dilarang agama sehingga cewek ini pun tetap pada prinsipnya untuk tidak pacaran dan prinsip itu pun masih berlaku hingga sekarang dia kuliah. Banyak temannya yang gak setuju dan gerah dengan prinsipnya. Cewek ini bernama Aya’, cewek manis dengan wajah dibalut jilbab dengan sikapnya yang agak tomboy. Yaa...itulah Aya’, beda dari temannya yang lain terutama tiga sahabatnya yaitu Yuna, Rea dan Deka. Suatu ketika, Aya’ dan tiga sahabatnya berkumpul untuk berdiskusi tentang tugas kuliahnya tiba-tiba dalam diskusinya terpotong karena sahabatnya bertanya pada Aya’ dengan rasa penasaran atas prinsipnya yang bagi sahabat Aya’ itu adalah hal yang agak aneh. “Ay, Ay,,, boleh nanya kan?”, Tanya Yuna. “iya Yun, mau tanya apa?”, jawab Aya’. “Kamu beneran gak pernah pacaran sampai detik ini??”, Tanya Rea tiba-tiba. “Iya, Aku kan udah pernah cerita ke kalian bertiga, emangnya kenapa sih??”, jawab Aya’ ngerasa risih dengan pertanyaan itu. “Kalau boleh tau, ceritain dong Ay ama kita... sejarah dari prinsip kamu ini..hehe..”, Tanya Deka. “Hehe, emangnya ini pelajaran sejarah apa pake’ ditanyain sejarahnya segala...ya udah, biar kalian gak kepo ,,, Aku jelasin deh”, jawab Aya’ tertawa dan mikir karena bingung mau jelasin dari mana. “Siip deh Ay..”, ucap sahabatnya dengan senyuman. Karena Aya’ bingung mau jelasinnya, akhirnya Aya’ memutuskan supaya ketiga sahabatnya itu membaca buku diary yang salah satu isinya adalah tentang prinsip tadi. Sahabatnya pun bersama-sama membaca buku diary Aya’, sedangkan Aya’ asyik ngerjakan tugas kuliah kelompoknya.

Ketika Aku dipertemukan dengannya ketika itu pula Aku tak menyukainya. Dia selalu saja mencari cara mendekatiku sehingga rasa tak suka itu pun berganti suka. Dia bisa membuatku senang, tersenyum dan tertawa saat itu. Sudah beberapa bulan ini Aku mengenalnya dan Aku pun menyukainya. Ketika cinta itu datang ketika itu pula Aku tak bisa bersama cinta. Saat itu Dia ingin menjalin hubungan denganku tetapi Aku tak bisa memenuhi keinginannya. Pacaran??? Hal yang buat Aku anti...Sesuatu yang bagiku belum tiba saatnya. Pacaran itu dilarang, untuk itu Aku berprinsip buat gak mau pacaran dulu. Mungkin  bagi mereka sekarang yang pacaran, prinsipku itu konyol tetapi Aku gak peduli. Islam memperbolehkan ta’aruf...yahh, yang aku inginkan saat ini adalah ta’aruf. Aku ingin mengenal satu sosok yang benar-benar tau ajaran agama, yang benar-benar bisa mencintai dan menyayangiku. Memiliki satu cinta, satu hati yang abadi. Status jomblo buatku adalah hal biasa, jomblo bukan berarti gak laku. Aku percaya, Tuhan akan memberiku yang terbaik jika Aku bersabar. Ketika Dia memang benar tulus menyayangiku dan ingin Aku bersamanya, ketika itu pula Ia harus menghargai keputusanku dan bertahan menungguku. Dia tidak setuju dengan keputusanku dan karena ini Aku bertengkar hebat dengannya. Dia bilang kalau Aku egois, tidak menghargainya dan tidak menyayanginya. Semua yang dikatakannya adalah salah dan membuatku semakin kecewa dengannya......(blaa..blaa..blaa.......).

“Aya’,,, ternyata kamu pernah suka ke cowok dan disukai cowok juga ya, meskipun kamu gak pernah pacaran ...hahaha”, ucap Rea penuh canda gila. “Reaa, kamu tuh ngeledekin Aya’ terus,,,”, sahut Yuna. “Iya iya maaf deh...ini sekedar referensi yang lucu aja biar gak tegang..”, jawab Rea. “Sudaahh, jangan ribut...ayo kita diskusi tugas lagi”, ujar Deka dan Aya’. Mereka pun kembali mengerjakan tugasnya dan berdiskusi.

_beberapa bulan kemudian_

Aya’ yang dulu terkenal tomboy dengan jilbabnya, sekarang sudah  tidak lagi tomboy karena bantuan sahabatnya yang menginginkan Aya’ bisa menjadi feminim. Semakin hari, Aya’ terlihat semakin manis dan anggun dengan pakaian gamis yang selalu dipakainya. Hal ini mengundang banyak  teman lelakinya yang ingin mendekatinya jadi tak berani untuk mendekat sehingga hanya beberapa saja yang berhasil mendekatinya. Diantara lelaki yang mendekatinya ini, ada salah satu orang yang jelas-jelas ingin ta’aruf dengan Aya’, Aya’ pun tersentuh karena ada keinginan yang sama antara mereka. Alhasil mereka pun saling menaruh harap dan lelaki ini pun bersedia menunggu Aya’ sampai akhirnya mereka benar-benar dipersatukan Tuhan dalam ikatan pernikahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun