Mohon tunggu...
Trixie Immanuela Eristianto
Trixie Immanuela Eristianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya suka menonton film, mendengarkan musik, dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengulik Perbedaan Genre di Setiap Film

16 Oktober 2024   08:22 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

  • World war z (2013)

Film World War Z berfokus pada Gerry Lane, yang diperankan oleh Brad Pitt, seorang mantan penyelidik PBB yang kini tinggal   bersama keluarganya. Namun, wabah misterius yang mengubah manusia menjadi zombie ganas dengan kecepatan dan kekuatan luar biasa tiba-tiba mengancam dunia. Penyakit ini menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerusuhan dan kekacauan besar di seluruh dunia. PBB merekrut Gerry kembali untuk membantu penyelidikan dalam upaya menghentikan wabah ini. Dia melakukan perjalanan ke banyak negara untuk mencari solusi dan petunjuk. Selama perjalanan, Gerry dan timnya bertempur dengan gerombolan zombie yang besar. Gerry akhirnya menemukan jalan untuk menyelamatkan manusia. Ia menemukan kelemahan virus yang dapat digunakan untuk melawan wabah ini. Gerry berusaha menyebarkan informasi penting ini kepada para ilmuwan yang bekerja untuk mengembangkan vaksin melalui perjuangannya yang penuh resiko dan konflik.  

Film yang bergenre zombie, horror, dan laga ini tentu memiliki proses produksi yang sangat rumit dan menghabiskan biaya sebesar $190-269 juta. Adanya reshoot pada September hingga Oktober 2012, biaya produksi semakin meningkat dan peluncuran film diundur. Paramount Pictures merupakan distributor utama dari film World War Z, selain itu terdapat distributor dari platform digital yaitu Netflix. Film ini tayang perdana di London pada tanggal 2 Juni 2013. Konsumsi yang dilakukan oleh audiens adalah menonton di bioskop atau streaming online serta konsumen yang dapat menikmati film ini adalah audiens dengan usia 15 tahun ke atas.

  • To All The Boys: P. S. I still love you (2020)

To All The Boys: P. S I Still Love You merupakan sekuel dari film To All The Boys I've Loved Before (2018). Kisah ini dimulai dengan kencan pertama Lara Jean dengan Peter. Hubungan mereka berjalan mulus sampai mereka harus mengikuti program volunteer di tempat berbeda. Lara Jean menjadi volunteer di Belleview Retirement Home dan Peter menjadi volunteer di daerah lain. Tidak disengaja Lara Jean bertemu John Ambrose di sana, John Ambrose merupakan laki-laki yang mendapat kiriman surat cinta yang ditulis Lara Jean sejak lama, sama seperti yang dilakukan Lara Jean kepada Peter dulu. Seiring berjalannya waktu, Lara Jean malah semakin nyaman dengan John Ambrose, bahkan Lara Jean seringkali membandingkan John Ambrose dengan Peter. John Ambrose juga mulai menunjukkan bahwa ia memiliki rasa dengan Lara Jean, tanpa mengetahui bahwa Lara Jean tersebut memiliki pacar. Masalah semakin rumit saat Gen yang merupakan mantan kekasih Peter terlihat kembali mendekati Peter. Puncaknya terjadi ketika Chris yang merupakan sahabat Lara Jean menunjukkan sebuah foto Peter berpelukan dengan Gen.

Film To All The Boys: P. S I Still Love You yang bergenre drama, romantic, dan remaja ini memakan biaya sebesar $18 juta. Film ini diproduksi melalui adaptasi novel kedua dalam trilogi To All The Boys oleh Jenny Han, yaitu P. S I Still Love You. Dalam proses produksi, produser menggunakan metode colorblind casting untuk pemeran John Ambrose guna mencari aktris yang cocok tanpa perlu memikirkan ras atau warna kulit, akhirnya Jordan Fisher dipilih menjadi pemeran John Ambrose. Distributor film ini berasal dari platform streaming ternama yaitu Netflix dan tayang pada tanggal 12 Februari 2020. Konsumsi yang dapat dilakukan audiens pada film ini yaitu streaming melalui Netflix dan audiens yang dapat menikmati film ini adalah audiens yang berusia 18 tahun ke atas.   

  • Jumanji: welcome to the jungle (2017)

Dalam petualangan Jumanji yang baru, empat siswa SMA menemukan sebuah video game konsol yang lama dan tiba-tiba terjebak di dalam dunia hutan permainan tersebut dan menjadi avatar dewasa yang mereka pilih. Mereka menyadari bahwa Jumanji bukan sekedar permainan, tapi sebuah tantangan hidup dan mati. Untuk bisa memenangkan permainan dan kembali ke dunia nyata, mereka harus menghadapi petualangan paling berbahaya dalam hidup mereka, mereka harus menemukan jejak yang ditinggalkan oleh Alan Parrish sejak 20 tahun lamanya dan belajar untuk melihat diri mereka dengan cara yang berbeda. Jika tidak dilakukan, maka mereka akan terjebak di dalam permainan itu selamanya dan akan dimainkan oleh orang lain tanpa henti.

Film yang bergenre petualangan, laga, dan komedi ini telah meraup biaya produksi sebesar $90-150 juta. Jumanji: Welcome To The Jungle merupakan sekuel dari film Jumanji yang dirilis pada tahun 1995. Lokasi shooting film ini dimulai di Honolulu, Hawaii dan dilanjutkan ke Atlanta, Georgia. Film ini juga menggunakan efek visual untuk menggambarkan dunia game yang fantastis. Sony Pictures merupakan distributor dari film Jumanji: Welcome To The Jungle dan pada 20 Desember 2017 film ini secara resmi rilis di Amerika Serikat. Audiens dapat menikmati film ini di bioskop serta platform digital yaitu Vidio dan audiens yang dapat menikmati film ini yang telah berusia 13 tahun keatas.

Perbedaan genre sangat berpengaruh pada 3 film di atas, dimana kebanyakan film yang memiliki alur cerita agak berat seperti World War Z dan Jumanji: Welcome To The Jungle memerlukan biaya produksi yang sangat banyak karena membutuhkan berbagai macam latar, berbagai macam peran, wardrobe dan sebagainya. Dibandingkan dengan film To All The Boys: P. S I Still Love You yang mengeluarkan biaya tidak sebanyak kedua film tersebut karena dapat dilihat dari alur cerita yang sangat ringan dan tidak membutuhkan banyak peralatan produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun