Mulai tanggal 14 sampai dengan 17 April 2014, Dinas Pendidikan untuk jenjang pendidikian tingkat SMA/SMK/MAK punya gawe besar, yaitu melaksanakan Ujian Nasional (UN). Berbeda dengan tahun kemarin yang dalam satu kelas ada lima naskah soal yang berbeda dan dibagikan secara acak kepada peserta UN. Tahun ini, pemerintah sudah mempersiapkan UN dengan matang. Dalam satu kelas, terdapat naskah soal yang berbeda sebanyak jumlah peserta UN dalam satu kelas. Hal ini untuk meningkatkan nilai kejujuran pada diri peserta UN.
Jauh-jauh hari, sekolah-sekolah sudah mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan banyak pelajaran tambahan atau pengayaan pada siswa agar mereka lebih siap secara material menghadapi UN. Begitu juga dari segi spiritual, sekolah –sekolah juga memberikan pemantapan rohani dalam bentuk istigotsah atau lainnya. Hal tersebut dimaksukdkan agar para siswa memiliki ketenangan dalam mengerjakan soal UN.
Dalam satu ruangan, UN diawasi oleh dua orang pengawas dengan sistem silang penuh. Pengawasan dengan sistem silang penuh ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN. Agar pelaksanaan UN bisa berjalan tertib dan lancar, pemerintah telah mempersiapkan tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengawas ruang baik saat persiapan UN, maupun pelaksanaan UN. Tata tertib pengawas tersebut di antaranya adalah bahwa pengawas harus sudah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN 45 menit sebelum ujian dimulai. Pengawas harus sudah masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan ujian.
Tata tertib untuk peserta UN juga ada dan harus dibacakan oleh pengawas ruangan pada hari pertama pelaksanaan UN. Siswa harus mengisi identitas pada LJUN (Lembar Jawaban Ujian Nasiona) secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan “saya mengerjakan UN dengan jujur”.
Untuk tahun ini pengawas Satuan Pendidikan hanya berasal dari perguruan tinggi saja. Salah satu tugasnya adalah memonitor dan mengawasi jalannya ujian di ruang-ruang ujian sesuai dengan POS UN. Selain itu, juga mengawal penyerahan LJUN hasil pekerjaan ujian peserta oleh Ketua Pelaksana UN tingkat Satuan Pendidikan ke tempat pemindaian.
Pelaksanaan UN hari pertama yaitu Bahasa Indonesia, bisa dikatakan tidak ada kendala yang berarti. Peserta mengerjakan naskah soal masing-masing dengan tenang dan tertib. Diharapkan, UN tidak menjadi momok bagi peserta didik walaupun hasil UN tahun ini sudah mulai dijadikan barometer untuk masuk perguruan tinggi negeri.
Semoga peserta UN bisa mengerjakan naskah soal dengan baik dan bisa lulus 100%. Dan semoga pelaksanaan UN semakin baik dari tahun ke tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H