Wabah dari virus Corona yang sangat berdampak bagi semua sektor kehidupan baik sektor ekonomi, sosial dan pendidikan. Semua kegiatan yang biasanya bebas dilaksanakan di luar rumah sekarang harus terhenti, semua kegiatan di laksanakan dari rumah dengan protokol kesehatan yang ketat . Termasuk sektor pendidikan sangat merasakan bagaimana dampak dari virus corona. Kegiatan belajar dan bermain anak usia dini yang berkisar empat sampai 6 tahun mendadak harus berhenti dan diliburkan. Namun demikian kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini tidak dapat berhenti begitu saja.Â
saya sebagai seorang guru Taman Kanak - Kanak di salah satu lembaga di Kabupaten Sragen yang merasakan  imbas dari pandemi ini. karena Kabupaten Sragen dinyatakan zona merah, kegiatan belajar dan bermain di sekolah diliburkan. iya anak - anak dengan semua keceriaannya harus stay at home, dilarang keluar rumah demi kesehatan. Saya sebagai guru yang biasanya hanya mengajar secara langsung tatap muka setiap hari di sekolah bersama anak - anak harus segera membuat solusi supaya kegiatan pembelajaran tetap berjalan. Anak - anak betah di rumah dan orang tua semangat membersamai anak - anak sebagai pengganti guru di sekolah.
Teknologi menjadi sarana untuk mendekatkan guru dan anak - anak yang terpisah jarak. Abad 21 menuntut saya sebagai guru yang memesona dengan ugrade teknologi. Saya yang jarang memanfaatkan teknologi saat pembelajaran di sekolah sekarang harus 180 derajat harus dapat mengaplikasinnya.Â
Anak - anak jaman sekarang yang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi dengan pengawasan dan pendampingan dari orang tua menjadi simbiosis yang saling menguntungkan.
 Aplikasi Platfoarm yang sangat mudah di manfaatkan saat ini adalah sosial media seperti whatsapp, face book, instagram, youtube dan aplikasi pertemuan online seperti zoom meet, google meet dan microsoft team. Aplikasi yang mudah di dan sudah banyak yang menggunakan adalah whatsapp sehingga saya memulai kegiatan pembelajaran Daring atau dalam jaringan ini dengan membuat group whatapp.Â
sosialisasi, pertemuan dengan orang tua menjadi sangat penting untuk mencapai kesepakatan pembelajaran terbaik untuk anak selama masa pandemi. Kepala Sekolah , guru dan oang tua dihadirkan untuk membahas tentang pembelajaran daring atau lebih familiar Belajar Dari Rumah. Parenting di era pandemi ini bersepakat dengan keikhlasan orang tua membersamai anak, kerjasama yang baik anatara pihak sekolah dan orang tua dan semangat anak - anak untuk tetap belajar. Kegiatan setiap hari akan saya share melalui whatsapp group dengan kegiatan yang mudah namun tetap mengasyikkan ,Â
Kegiatan yang tetap meningkatkan enam aspek perkembangan anak, dan pemanfaatan media yang ada di rumah. Jadwal pengambilan dan pengembalian tugas anak melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) disepakati setiap hari senin dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tidak hanya membaca, menulis dan berhitung ( calistung) tetapi kegiatan pembiasaan yang baik dan mengasyikkan yang akan saya laksanakan. belajar di rumah tetap terasa seperti belajar di sekolah.
Awalnya saya berpikir kegiatan dalam jaringan (dalam jaringan) akan menyusahkan orang tua, tidak berjalan baik dan anak - anak tidak tertarik ternyata kenyataan sangat berbeda.Â
Orang tua antusias mengikuti dan anak - anak tetap aktif belajar . Kegiatan yang awalnya saya share di whatsapp group mendapat respon yang baik yaitu orang tua melaporkan kegiatan pembelajaran anak melalui video / foto/ voice note. Kemudian kegiatan daring saya kembangkan lagi melalui media platfoarm zoom meet supaya anak - anak dapat berinteraksi dengan teman - teman , kegiatan langsung mendapat respon dan mudah dalam perekaman. Â Bahagianya menjadi seorang guru adalah melihat keaktifan peserta didiknya.
Alhamdulillah kelas online berjalan baik sampai saat ini, semoga pandemi segera berakhir dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan normal seperti sedia kala. Walaupun suatu saat pembelajaran berlangsung secara tatap muka di sekolah semoga kelas online tetap bisa saya laksanakan untuk tetap memanfaatkan teknologi. Anak - anak bijak memanfaatkan teknologi dengan pendampingan penuh dari kedua orang tua.Â
semangat solih solihahnya Bu Wulan yang sampai saat ini masih BDR, Bu Wulan sayang kalianÂ