Bayangkan sebuah perusahaan di mana setiap karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Rahasia di balik kesuksesan ini terletak pada dua elemen kunci: etika dan kepemimpinan.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana etika dan kepemimpinan dapat bersinergi untuk membentuk fondasi yang kuat bagi budaya organisasi yang positif melalui materi dan pengetahuan yang saya dapatkan dari SKILL UPGRADING WEBINAR .
Dalam sebuah webinar yang penuh wawasan, Aninditya Santiko W, S.M., MBA, Direktur Utama PT. Cakra Insan Asishwarya, dan Dewi Laily Purnamasari, S.T., M.M., dosen Universitas Catur Insan Cendekia, berbagi pandangan mendalam tentang pentingnya kepemimpinan pribadi sebagai dasar untuk membangun budaya organisasi yang positif.
Webinar yang diadakan melalui platform Zoom ini mengusung tema "Skill Upgrading: Self Leadership as Building Blocks for a Positive Organizational Culture". Kedua narasumber hebat ini menekankan bahwa etika dalam kepemimpinan tidak hanya penting untuk mencapai kesuksesan individu tetapi juga krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan Inovatif.
Sertifikat tersebut merupakan pengakuan atas partisipasi dalam Webinar yang diadakan melalui platform Zoom yang mengusung tema "Skill Upgrading: Self Leadership as Building Blocks for a Positive Organizational Culture".
Etika dan kepemimpinan yang kuat memiliki dampak positif yang signifikan untuk membentuk budaya organisasi yang positif. Kak Santiko dan Ibu Dewi menguraikan bagaimana cara menjadi pemimpin yang beretika mampu menginspirasi timnya, mendorong kolaborasi yang lebih baik, serta menciptakan suasana kerja yang mendukung pertumbuhan dan inovasi.
Webinar ini membuka mata banyak peserta tentang betapa pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai etis dan nilai moral dalam setiap aspek kepemimpinan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang bagi organisasi serta menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan, tetapi juga berfungsi sebagai teladan bagi timnya.
Pengaruh Kepribadian Terhadap Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Kepribadian seorang pemimpin sangat mempengaruhi cara mereka memimpin dan mengambil keputusan. Pemimpin yang memiliki kepribadian yang kuat cenderung lebih mampu membangun budaya organisasi yang positif dan produktif.
Berikut adalah beberapa sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin yang sukses, serta bagaimana keterampilan tersebut dipengaruhi oleh kepribadian mereka:
- Visioner : Mampu Melihat Jauh ke Depan dan Merencanakan Masa DepanBerkemauan Kuat : Memiliki Tekad yang Kuat untuk Mencapai Tujuan
- Integritas : Menjaga Kejujuran dan Moralitas dalam Setiap Tindakan
- Amanah : Mampu Dipercaya dalam Setiap Tanggung Jawab yang Diemban
- Rasa Ingin Tahu : Selalu Ingin Belajar dan Mengembangkan Diri
- Berani : Tidak Takut Mengambil Risiko yang Diperhitungkan
Dengan demikian, kepribadian memainkan peran penting dalam membentuk kepemimpinan yang kuat. Para pemimpin yang sukses tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan kepribadian yang kuat dan etis untuk membangun fondasi yang kokoh bagi budaya organisasi yang positif dan produktif.
Peran Negosiasi dalam Etika Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Dalam bisnis hampir semua orang bisa melakukan negosiasi. Sebagian besar masalah dalam bisnis terutama di lapangan sering disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara untuk bernegosiasi dengan baik. Dalam konteks etika kepemimpinan dan budaya organisasi yang positif, negosiasi memegang peran penting dalam mencapai hasil yang adil dan membangun hubungan yang saling menguntungkan.
Dari materi yang telah dibahas dalam webinar serta keterkaitan tentang materi Negosiasi yang telah dipelajari diperkuliahan, berikut adalah beberapa prinsip utama yang saling berkaitan antara negosiasi dan konsep etika kepemimpinan :
- Integritas : Memastikan bahwa semua informasi yang diberikan dalam negosiasi adalah akurat dan tidak menyesatkan.
- Loyalitas : Menjaga komitmen kepada tim dan organisasi selama proses negosiasi.
- Kejujuran : Bersikap transparan dan jujur tentang kebutuhan dan batasan selama negosiasi.
- Menghormati : Menghargai perspektif dan posisi pihak lain, bahkan jika berbeda.
- Keadilan : Berusaha mencapai kesepakatan yang adil dan seimbang untuk semua pihak.
- Kepedulian : Memperhatikan kebutuhan dan kekhawatiran pihak lain dalam negosiasi.