http://news.okezone.com/read/2011/04/16/340/446842/ma-diminta-pantau-persidangan-anand-krishna
http://varianews.com/varia-nasional/tokoh-lintas-agama-menyuarakan-keadilan-bagi-anand-krishna
dan aku ingat pada figur Sengkuni. Sengkuni sangat benci kepada Pandu dan keturunannya, karena dia sebetulnya menginginkan Dewi Kunti sebagai istri tetapi kalah bersaing dengan Pandu. Sengkuni juga tersinggung, adiknya Dewi Gendari yang seharusnya menjadi istri Pandu, oleh Pandu dihadiahkan kepada Drestarasta yang kedua matanya buta. Dia adalah tokoh politik yang ambisius, culas dan menghalalkan segala cara dalam mencapai ambisinya. Sengkuni pintar membuat rekayasa, untuk menghabisi Pandawa....... Karena menginginkan jabatan patih, Harya Suman, nama asli Sengkuni pernah menjebak patih Hastina, Gandamana tercebur ke dalam luweng (sumur perangkap) dan kemudian menimbun sumur tersebut dengan batu. Kepada Pandu yang waktu itu menjadi Raja Hastina, dia bilang Gandamana tidak cakap memimpin pasukan dan telah tewas dalam pertempuran, sehingga Harya Suman diangkat sebagai patih menggantikan Gandamana. Ternyata Gandamana masih hidup dan datang ke Hastina memukuli Harya Suman hingga babak belur dan cacat sehingga mulai saat itu Harya Suman diberi julukan Sengkuni........ Sengkuni juga figur amoral. Ketika Begawan Abiyasa membagi Minyak Tala yang membuat kulit menjadi kebal, para Korawa tidak mau antri dan berdesak-desakan sehingga Begawan Abyasa dan Dewi Kunti pingsan. Sengkuni mendapat kesempatan sambil berdesak-desakan menyingkap kemben (kain penutup dada) Dewi Kunti. Setelah sadar Dewi Kunti mengutuk, dia tidak akan memakai kemben lagi kecuali yang dibuat dari kulit Sengkuni dan mulai saat itu Dewi Kunti memakai jubah bekas dari Begawan Abyasa........ Sengkuni juga pernah meracun Bhima dan kemudian bersama Korawa menceburkan Bhima ke Sumur Jalatundha yang banyak binatang berbisa. Akan tetapi ternyata gigitan binatang-binatang berbisa tersebut malah menawarkan racun Bhima sehingga Bhima bertambah kuat...... Kemudian Sengkuni juga pernah mengatur rekayasa permainan dadu sehingga Pandawa kalah dan Drupadi istri Pandawa dipermalukan dan Pandawa diasingkan selama 12 tahun.
Sang Istri: Nampaknya figur Sengkuni sudah mewabah di tengah bangsa. Seorang pejabat yang sangat benci terhadap saingannya adalah figur Sengkuni. Seseorang yang menjatuhkan orang lain agar dia mendapat menduduki posisinya juga adalah figur Sengkuni. Termasuk mereka yang suka berdesak-desakan di Bis Kota dan menyentuh perempuan sudah kerasukan karakter Sengkuni. Kemudian, seseorang yang membuat skenario rekayasa untuk menjatuhkan orang lain termasuk dalam figur Sengkuni. Sengkuni zaman sekarang tidak harus kurus kecil dan cacat, penampilannya bisa bak bintang sinetron, cacatnya bukan cacat tubuh tetapi cacat kena track record perkara.
Sang Suami: Mengingat-ingat figur Sengkuni, aku ingat mereka yang merekayasa kasus Pak Anand Krishna termasuk sudah kecipratan karakter memalukan dari Sengkuni.( http://freeanandkrishna.com ). Banyak orang yang tidak suka dengan karakter Sengkuni, akan tetapi kita perlu introspeksi, masih adakah karakter Sengkuni dalam diri? Jangan-jangan tanpa sadar semua tindakan kita justru meneladani tindakan Sengkuni..... Semua karakter wayang ada potensinya dalam diri kita semua. Baik karakter Korawa maupun karakter Pandawa ada dalam diri kita. Pada zaman dulu Korawa dan Pandawa terpisah, sekarang mereka sudah menyatu dalam diri kita. Semoga pikiran kita jernih dan mau melakukan nasehat Sri Krishna yang juga ada dalam diri kita.......
Situs artikel terkait
http://www.oneearthmedia.net/ind/
http://triwidodo.wordpress.com
http://id-id.facebook.com/triwidodo.djokorahardjo
http://www.kompasiana.com/triwidodo
April 2011