Mohon tunggu...
Tri Wibowo Cahyadien
Tri Wibowo Cahyadien Mohon Tunggu... Guru - Guru bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Minat dalam bidang sosial, sejarah, politik, psikologi, pendidikan, pemerintahan dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sahur on The Road: Bentuk Kepedulian, Tapi...

19 April 2022   10:08 Diperbarui: 19 April 2022   10:19 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Salah satu bentuk aksi vandalisme peserta Sahur on The Road (Sumber TMC Polda Metro Jaya)

Memasuki hari ke 17 Ramadhan pada tahun 2022 Masehi, mengingatkan kembali pada fenomena di masyarakat terutama di kalangan remaja yaitu mengadakan kegiatan Sahur on The Road. 

Ya, fenomena membagi -- bagikan makanan kepada fakir miskin yang ditemui di sepanjang jalan, dilakukan secara berkelompok dan konvoi kendaraan dengan jumlah tertentu merupakan hal yang jamak terjadi dan mudah ditemui saat Bulan Ramadhan seperti saat ini. 

Fenomena Sahur on The Road sendiri identik pula diselenggarakan oleh komunitas tertentu, seperti komunitas almamater sekolah, komunitas otomotif/ motor, komunitas profesi dan sebagainya.

Esensi Sahur on The Road pada dasarnya adalah berbagi terhadap sesama. Berbagi terhadap sesama, membangun kepedulian sosial, di sisi lain juga bernilai sedekah dan ibadah. 

Dari sisi kebersamaan dalam kelompok juga memberikan nilai lebih tersendiri seperti kesolidan, kekompakan dan eksistensi di masyarakat. Namun, nilai positif yang terdapat dalam kegiatan ini, seolah memudar oleh sikap -- sikap tidak terpuji yang akhir -- akhir dapat terlihat.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki perannya masing -- masing dalam melemahkan nilai positif dari kegiatan Sahur on The Road. Ditelisik lebih lanjut, pihak - pihak yang selalu identik dengan Sahur on The Road dapat diindentifikasi menjadi 2 pihak yaitu penyelenggara/ partisipan dan fakir miskin/ dhuafa yang ditemui di jalan.

Yang pertama, dilihat dari aspek penyelenggara/ partisipannya. Pada dasarnya, pelaksanaan Sahur on The Road banyak memiliki nilai positif di dalamnya. 

Namun, akhir -- akhir ini, penyelenggaraannya ternodai oleh sikap -- sikap tidak terpuji dari partisipannya seperti berkonvoi berkelompok dengan cara menutup sebagian jalan, pelanggaran rambu lalu lintas, berhenti mendadak. 

Kadang disertai pula dengan aksi vandalisme di fasilitas umum, selain itu, kadang dijumpai pula oknum partisipan Sahur on The Road ini membawa dan meledakkan petasan selama kegiatan berlangsung, membawa senjata tajam dan bertindak provokatif terhadap komunitas lain yang ditemui di jalan. Tindak provokatif ini tidak jarang pula menimbulkan perkelahian (baca: tawuran) antar komunitas yang terlibat Sahur on The Road tersebut.

Yang kedua, dilihat dari aspek sasaran kegiatan ini, yaitu fakir miskin/ dhuafa. Fenomena kemunculan fakin miskin/ dhuafa yang disebut manusia gerobak jamak terjadi saat Bulan Ramadhan. Seolah tidak ingin ketinggalan momen Ramadhan, kehadirannya menjamur dan mudah ditemui. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun