Nama : Tri Wahyuni
NIM Â Â : 1405620003
Pendidikan Sosiologi
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. penyakit ini telah melanda selama 1 tahun di indonesia dan telah menyebabkan segala aktivitas menjadi terbatas terutama pendidikan yang dimana pendidikan menjadi sangat kesulitan menjalani pendidikan karena virus ini yang mengharuskan tidak bertatap muka langsung untuk melakukan kegiatan belajar di sekolah/kampus, melihat kian hari peningkatan pada orang yang terpapar virus ini menyebabkan semakin mengecilnya kemungkinan kembalinya belajar bertatap muka atau luring dan meninggalkan belajar berjauhan atau daring.
      Kini karena masih belum memungkinkannya untuk belajar secara offline maka harus melakukan pembelajaran melalu online dengan berbagai tantangan untuk dihadapi agar tetap lancarnya jalan pendidikan. Pendidikan benar-benar membutuhkan teknologi sepenuhnya karena jarak, dengan teknologi pembelajaran dengan jarak jauh pun dapat tercapai dengan teknologi komunikasi seperti zoom, google meet dan lain-lainnya. Kita ketahui bahwa pendidikan masih tetap sangat sulit apalagi dari sisi pelajar yang dimana pelajar sangat kesulitan untuk mencerna ajaran lewat jarak jauh ini yang berupa sebuah penjelasan yang secara terus menerus terlebih lagi berada dirumah merupakan sebuah tekanan yang cukup berat bagi pelajar dimana rasa malas begitu mendukung, ditambah lagi proses pembelajaran yang tidak teratur atau jadwalnya tidak sesuai yang menyebabkan pelajarpun menjadi semakin enggan untuk giat belajar.
      Masalah-masalah yang terjadi saat pembelajaran online sangatlah banyak jika kita perhatikan setiap para pelajar melakukan zoom meeting atau google meet banyak dari mereka yang tidak aktif dalam belajar dikarenakan pengajar yang tidak mewajibkan menyalakan kamera, dalam kesempatan ini pelajarpun tidak benar-benar memperhatikan pengajar dan akhirnya berujung kepada kemalasan yang akhirnya pelajarpun semakin sulit untuk memahami pembelajaran, itu adalah sisi beberapa pelajar yang memang masalahnya seperti itu, ada juga satu masalah dimana masalah ini adalah sebuah teknik pengajarannya yang harusnya pengajar dapat membuat muridnya memahami secara tepat dan memperhatikan dengan baik malah masalah ini yang menganggu proses pembelajaran seperti koneksi yang lambat atau tidak stabil yang menyebabkan suara pengajar menjadi tidak jelas dan ini sangat fatal dimana satu kata dari pengajar terlewati maka akan sulit bagi pelajar memahami maksud dari lanjutan materi tersebut.
Salah satu masalah lagi yang dapat kita temukan ialah sebuah teknis dimana pengajar harus dapat mampu menyesuaikan dengan teknologi sesegera mungkin yang dengan begitu dapat menciptakan kondisi yang nyaman bagi muridnya serta membuat teknis-teknis seperti menarik perhatian muridnya atau mencairkan susasana dengan beberapa trick yang dapat mencuri perhatian dari pelajar yang dimana para pelajar tanpa disadari akan tertarik dan memperhatikan pembelajaran dengan benar, trik yang dapat digunakan seperti bercanda saat mengajar atau melakukan interaksi aktif tanpa perlu memaksakan pelajar untuk menjawab tapi agar dapat mengutarakan pendapat dengan benar, intinya adalah dimana interaksi ini harus dilakukan pelajar dengan nyaman dimana para pelajar dapat berpikir dengan jernih tanpa harus dikejar waktu tapi beda cerita ketika berada dalam situasi berpikir kritis yang memang mengharuskan cepat dalam memahami dan menanggapi.
      Permasalahan dari Covid-19 semakin membenai pendidikan dimana pendidikan yang seharusnya dapat berjalan kembali lagi namun kini semakin kecil kemungkinan untuk kembalinya pendidikan secara offline dan akhirnya tetap melakukan pembelajaran secara online, peluang-peluang pendidikan pun menghilang dikarenakan kondisi yang semakin memburuk kian harinya, melihat apa yang terjadi saat ini dilema pada pendidikan ialah pendidikan yang tidak dapat berjalan secara lancar dan selalu harus membuat perubahan agar dapat menyesuaikan dengan kondisi saat ini, akan tetapi pendidikan saat ini di anak tirikan karena perekonomian tetap dibiarkan berjalan seperti baisa, seperti mall, tempat wisata dll. Pendidikan yang harusnya sangat begitu utama kini mendapat ketidakadilan dimana pendidikan dianggap menjadi faktor yang akan menyebabkan menjadi sumber tersebar nya virus corona padahal nyatanya itu tidak benar, kenyataannya yang terjadi mall dan tempat wisata menjadi faktor utama dari penyebaran virus yang dimana sering kita lihat bahwa keramaian sering terjadi di tempat-tempat tersebut. Seharusnya semua tempat benar-benar ditutup dan tidak diperbolehkan untuk dikunjungi lalu diberlakukan hanya dapat melakukan belanja online, dengan begini semua benar-benar terlockdown dan peningkatan virus seharusnya menurun, lalu akhirnya virus pun menghilang dan kitapun dapat melakukan aktivitas seperti biasa, tentunya pendidikan pun akan kembali lagi seperti semula.
      Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan generasi bangsa namun kini pendidikan memiliki kendala, kendala yang terjadi karena virus corona ini sangat banyak seperti tidak dapat melakukan praktik sekolah, interaksi dalam informasi sangat sulit terkadang terjadinya misskomunikasi yang menjadikan pelajar tidak dapat menyesuaikan, kesulitan memahami pembelajaran yang dijelaskan secara virtual dimana terkadang materi yang disampaikan kurang jelas atau media penejlasan yang digunakan untuk bahan ajar tidak memadai dan terkadang pengajar yang kurang mampu memahami teknologi akan kesulitan untuk mengajar, tidak dapat berkonsultasi kepada pengajar secara langsung ataupun online terkadang banyak pengajar yang jarang menggunakan media sosial chat dan akhirnya pesan dari muridnya tidak ditanggapi. Hal hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pembelajaran dan akhirnya pelajar tidak mengerti lalu akhirnya karena tidak dapat berinteraksi diluar jadwal pembelajaran pelajar jadi kesulitan untuk menanyakan hal yang tidak dimengerti saat pembelajaran sebelumnya.
      Pelajar saat ini mengalami penurunan kualitas belajarnya, beberapa dari mereka mungkin telah beradaptasi dan mampu menjalani pembelajaran seperti biasa akan tetapi mereka yang tidak dapat beradaptasi akan sangat kesulitan terutama pelajar yang pada pembelajaran secara offline sudah kesulitan maka itu akan berakibat sangat fatal bagi pelajar tersebut untuk melakukan pembelajaran online, pada dasarnya pembelajaran secara online dapat dipahami jika pelajar dapat aktif dalam menanggapi ataupun memberikan pertanyaan yang akhirnya itu menjadi sumber dari ilmu yang tidak dijelaskan dari materi dan menjadi pengualasan kembali materi sebelumnya.
Pembelajaran offline saat masih adanya virus ini akan menjadi resiko yang besar apalagi para pelajar yang tidak dapat menaati peraturan protokol yang seharusnya dipatuhi, tidak sedikit para pelajar yang menginginkan tetap dalam pembelajaran online karena menurut mereka pembelajaran akan menjadi lebih mudah dan mereka dapat bermalas malasan tanpa harus memerhatikan pembelajaran akan tetapi jika hal ini dapat diawasi dan dicegah akan menyebabkan penaikannya kualitas dari pembelajarannya yang membuat mereka tetap dapat bertanggung jawab untuk tetap belajar, Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik, tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten untuk abad ke-21.
Pendidikan dimasa pandemi ini juga meningkatkan angkat putus sekolah dimana pelajar yang tidak dapat beradaptasi akan sangat kesulitan dan tidak sanggup untuk mengikuti pembelajaran dan memilih untuk berhenti.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, diperoleh gambaran bahwa pembelajaran jarak jauh dinilai belum efektif dan maksimal apabila diterapkan pada sekolah yang infrastrukturnya belum memadai.