Mohon tunggu...
Tri Wahyuni
Tri Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka sajak dan senja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) Cocok Diterapkan di Indonesia

9 Januari 2024   10:13 Diperbarui: 9 Januari 2024   10:29 7208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) atau Pembelajaran Responsif Kultural menekankan pengakuan terhadap keberagaman budaya, latar belakang etnis, dan pengalaman siswa dalam proses pembelajaran. Ada beberapa alasan mengapa pendekatan ini dianggap cocok diterapkan di Indonesia:

  • Kekayaan budaya dan etnis yang beragam

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat kaya dengan berbagai suku, agama, dan tradisi. CRT menempatkan keberagaman budaya sebagai elemen penting dalam proses pembelajaran, membantu peserta didik merasa diakui dan nilai.

  • Hubungan dengan kearifan lokal

CRT menekankan pentingnya memahami dan memanfaatkan kearifan lokal dalam proses pembelajaran. Di Indonesia, di mana kearifan lokal dan tradisi budaya memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, CRT dapat mempromosikan penerapan konten pembelajaran yang terkait dengan konteks budaya setempat.

  • Pemahaman terhadap isu -- isu lokal

CRT membantu peserta didik untuk memahami isu-isu sosial dan budaya yang mungkin dihadapi dalam masyarakat mereka. Di Indonesia, di mana ada berbagai isu terkait dengan ketidaksetaraan, diskriminasi, dan hak asasi manusia, pendekatan ini dapat membantu peserta didik menjadi lebih sadar dan kritis terhadap realitas sosial.

  • Pengembangan keterampilan antar budaya

Pendekatan CRT dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan budaya dan berkolaborasi dengan peserta didik lain yang berasal dari latar belakang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun