Mohon tunggu...
Tri Wahyu
Tri Wahyu Mohon Tunggu... -

"wirausaha tidak perlu berpikir 2kali,cukup 1 kali melangkahnya yg seribu kali :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilunya Jelang Pemilu 2014

26 Februari 2013   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:39 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Umum adalah salah satu sarana demokrasi.pesta demokrasi yang merupakan perwujudan tatanan kehidupan Negara dan masyarakat yang berkedaulatan rakyat,pemerintahan dari dan untuk rakyat.melalui pemilu,setidaknya dapat dicapai tiga hal.pertama,lewat pemilu kita dapat menguji hak-hak politik rakyat secara keseluruhan,kedua,melalui pemilu kita dapat berharap terjadinya proses rekrutmen politik secara adil,terbuka,dan kompetitif,ketiga,dari pemilihan umum kita menginginkan adanya pergantian kekuasaan dari figur-figur pejabat publik yang lebih baik.

Peran partai Politik

Partai politik secara fungsional berperan sebagai sarana pendidikan politik,sosialisasi politik dan artikulasi kepentingan.Namun,jelang pemilihan umum 2014 peran-peran konseptual itu,ini jelas tidak sesederhana seperti yang masyarakat pikirkan karena partai politik saat ini dihadapkan dengan kenyataan pemilih yang lebih cenderung memilih karena berapa besar bantuan yang bakal mereka terima dari calon legislatif yang diusung partai politik.Dan fakta politik pada pemilihan umum 2009 tidak sedikit modal finansial yang dikeluarkan calon legislative.Partai politik dihadapkan dengan fenomena politisi yang berkualitas tapi tidak punya finansial yang kuat dan politisi yang punya modal kuat tapi tidak berkualitas.Disinilah fleksibilitas politik itu dimainkan,dan penulis berharap kedua hal itu bisa bersinergi dengan baik.

Pemilihan umum dengan partai politik merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan.pemilihan umum membutuhkan partai politik sebagai pesertanya.sedangkan partai politik membutuhkan pemilihan umum sebagai sarana memilih wakil-wakilnya yang akan duduk dalam legislatif maupun kabinet.

Dewasa ini partai politik seakan tidak berjalan dengan fungsinya bahkan menyimpang hal ini berdampak dalam pemihan umum yang bisa jadi membuat rakyat pesimis dikarenakan sejumlah kasus dugaan korupsi yang menyeret nama kader-kader partai besar.sebut saja politisi Partai Demokrat yaitu M Nazarudin,Angelina Sondakh,Hartati Murdaya dan ketua umum Anas urbaningrum,dari Golkar ada Zulkarnaen Djabar yang tersandung kasus korupsi pengadaan Al Quran,ada juga mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq yang menjadi tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi.Perilaku korup para politisi ini membuat pilu pemilih menjelang pemilihan umum tahun 2014 yang dikhawatirkan membuat masyarakat malas menggunakan hak pilihnya dan menjadi golongan putih atau golput.

Kepercayaan publik terhadap partai politik akan semakin merosot,ditambah dengan anggapan bahwa partai politik tidak lagi menjadi wadah aspirasi masyrakat karena hanya hadir menjelang pemilu.disisi lain publik dibuat bingung oleh drama politisi yang semakin membosankan dilihatnya,dua kasus terakhir yang menimpa Luthfi hasan ishaaq dan Anas urbaningrum yang seakan akan ada konspirasi atau politisasi atas kasus yang menimpa mereka,Prahara yang menimpa setiap partai politik sekarang ini menjadi boomerang bagi system demokrasi nasional di masa yang akan datang,menurut Lembaga survey Indonesia pada pemilu 1999 jumlah golput masih 6,3%,angka itu naik jadi 16% pada pemilu 2004,sedangkan pada pemilu 2009 jumlah golput melejit menjadi 29,1% atau terjadi peningkatan lebih dari empat kali lipat dalam kurun dua periode.Tingkat partisipasi rakyat dalam setiap pemilu memiliki kecenderungan menurun ternyata tidak mendorong partai politik untuk memperbaiki kinerjanya,kasus korupsi yang menimpa kader salah satu partai poliik bisa jadi berdampak buruk ke partai lain yang kadernya tidak terjerat kasus korupsi karena respon masyrakat yang mengenaralisasi semua partai politik korupsi dan tinggal nunggu giliran kebongkar.

Hanya ada dua pilihan yang akan terjadi terkait meerosotnya moral partai dan hubungannya dengan partisipasi pemilu.pertama adalah para pemilih golput atau akan pindah ke lain hati dalam arti partai politik tapi kemungkinan ini kecil karena kekecewaan terhadap partai politik yang berpesan anti korupsi yang ternyata korupsi menimbulkan sifat apatisme terhadap semua parpol.seperti yang diutarakan diatas bahwa penurunan presentase peserta pemilu di 2014 yang akan datang ditentukan oleh kinerja partai saat ini.bagi partai politik yang kadernya tersandung kasus korupsi harus segera bersih-bersih agar terlihat memberikan langkah kongrit untuk menegaskan bahwa partainya benar-benar anti korupsi dan bisa meningkatkan jumlah pemilih.

Ada beberapa hal yang harus masyarakat kawal jelang setahun pemilihan umum 2014 nanti dikelar.Pertama,partai poltik,masyrakat harus mampu mendorong partai politik agar tidak mencalonkan politisi busuk menjadi calon legislatif dan diharapkan partai politik mencalonkan orang-orang yang punya moralitas dan integritas sebagai calon legislatifnya atau caleg berkualitas.Kedua,menjadi pemilih cerdas,menjadi pemilih cerdas pada pemilihan umum 2014 nanti bukanlah pilihan tapi sudah menjadi suatu keseharusan.Kita bisa lihat bagaimana pada pemilihan umum 2009 yang lalu kita dengan mudah terbuai oleh janji-janji politik para politisi tanpa melihat apa yang telah mereka perbuat hari ini selain kunjungan kerja keluar daerah dan luar negeri,yang menyakitkan sebagian dari mereka juga jarang turun kemasyarakat sehingga tidak mampu menghasilkan aturan-aturan yang berpihak terhadap masyarakat.Kini sudah saatnya kita menjadi pemilih cerdas yang mampu memilah sebelum memilih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun