Mohon tunggu...
TRI TEGUH NANI NURIFAH
TRI TEGUH NANI NURIFAH Mohon Tunggu... -

I must become the winner... man jadda, wa jadda..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Jadikan Anak Kritis, Kreatif, dan Problem Solver

25 November 2011   12:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan manusia. Dengan pendidikan, manusia akan mampu bersaing dan bertahan dalam perkembangan dunia yang semakin pesat. Dalam kehidupan, kita selalu berhadapan dengan berbagai pilihan dan masalah, sehingga konsekuensinya kita harus mampu berfikir kritis, kreatif serta mampu memecahkan masalah yang kita hadapi. Untuk itu, kita sebagai pendidik perlu membiasakan siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Metode yang sesuai dengan pembahasan tersebut yaitu metode problem solving, dimana siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah yang ada. Dalam pembelajaran kita harus dapat menentukan strategi yang tepat, agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia yang kreatif, kritis, dan pemecah masalah, tentu tidaklah mudah. Sebagai pendidik kita harus tahu bagaimana cara pembaharuan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang bertujuan dalam dunia pendidikan, agar  tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.

Setiap anak mampu berfikir kritis sesuai tingkat kemampuan berfikirnya. Berfikir kritis berarti proses meminta penjelasan tentang suatu hal yang membuat rasa ingin tahu seseorang mengenai hal tersebut. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran kemampuan tersebut harus dikembangkan. Kiat yang dapat kita upayakan untuk menjdikan peserta didik kritis, kreatif, dan problem solver, yaitu dengan mengajak  mereka berkelompok untuk berdiskusi, saling tanya jawab dengan temannya, mengajak mereka untuk memberikan pendapatnya dengan memberi keleluasaan berpendapat di depan teman-temanya. Sehingga siswa tidak hanya diam saja dalam mengikuti pelajaran. Dengan model pengajaran ini dapat menjadikan siswa selalu ingat karena mereka melakukannya sendiri, dan mereka mampu menciptakan dan mempertahanakan argumennya. Selain itu, peserta didik juga mampu menanggapi, menciptakan ide, menyanggah, mempertahankan argumen dan dapat memecahkan permasalahan yang diberikan.

Di rumah maupun di sekolah hendaknya orang tua dan guru memberikan kebebasan kepada anak untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai suatu hal. Sehingga mereka akan mencoba berpikir bagaimana cara untuk mencapai sesuatu dan bagaimana solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalahnya. Daya pikir peserta didik akan berkembang optimal, seiring pertambahan umurnya juga dengan pemberian rangangan dari orang-orang disekitarnya. Pikiran yang kritis ini akan mendorong kreativitas mereka tumbuh berkembang, sehingga tujuan untuk menjadikan peserta didik yang kritis, kreatif, dan problem solver dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya pun maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun