Untuk mu yg tak lagi bergegas untuk ku..
Mungkin krn waktu telah melunturkan perasaan mu.
Juga rindu yg tak lagi menderai hatimu...
Menjentik tanya, bosankah telah menghantui mu?
Atau mungkin bara tak lagi menyala?
Kala rasa tak lagi spt bianglala.
Hangat teh pagi hanya sejarah yg kian nyata.
Dingin  yg kini tersisa.
Dan maaf kala tersua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!