Saat ini masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di Indonesia disebabkan karena masih rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat, pengetahuan masyarakat serta kesadaran masyarakat tentang kesehatan yang mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam berbagai hal khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka. Â Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.Â
Dampaknya adalah menurunnya status kesehatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang membuat kondisi sosial ekonomi keluarga dan masyarakat semakin rendah sehingga siklus tersebut berputar dan tak berujung.
Terdapat solusi yang diterapkan yaitu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat termasuk pada kesehatan yang merupakan tujuan pembangunan keberlanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga dilakukan bantuan kepada masyarakat untuk memetakkan masalah yang dihadapi, menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan serta membantu menyelesaikan masalah yang dapat dilakukan melalui peningkatan upaya promotif dan preventif serta pemanfaatan  teknologi,  sehingga  pada  bonus  demografi mendatang Indonesia dapat memperoleh sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.Â
Sehingga, diadakannya Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) III sebagai  evaluasi pada perilaku masyarakat yang telah di intervensi fisik maupun non fisik dalam rangka membantu menyelesaikan masalah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat sebagai inovator dalam menegakkan program kesehatan masyarakat untuk penguatan kesehatan masyarakat di masa sekarang dan akan datang.
Dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan kesejahteraan pada masyarakat di Indonesia dalam rangka kemajuan suatu bangsa diperlukannya kontribusi pada pihak pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat setempat maupun dukungan masyarakat itu sendiri sehingga selarasnya tujuan untuk dicapai secara bersama-sama.Â
Di RT 001 Dusun Cenrana, Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng dengan jumlah penduduk yaitu 736 orang. Pada masyarakat di RT 001 Dusun Cenrana masih ditemukannya masyarakat yang tidak mengetahui pentingnya mencuci tangan dan jarang mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, padahal kebiasaan mencuci tangan dengan sabun menjadi bagian penting dalam rantai pertahanan kesehatan terutama di masa pandemi Covid-19.Â
Walaupun terbilang sederhana ternyata kebiasaan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer merupakan investasi kesehatan jangka panjang yang dapat memperkecil resiko timbulnya penyakit maupun penularan penyakit.Â
Sehingga, pada pengabdian masyarakat yang dilakukan ini difokuskan pada permasalahan kurangnya pengetahuan pentingnya mencuci tangan dan jarang mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer pada masyarakat. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Dalam pengabdian masyarakat yaitu pada Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) III yang diadakan pada 29 November-17 Desember 2021 merupakan kegiatan keberlanjutan pengadian masyarakat pada PBL I dan PBL II ini dilakukan intervensi lanjutan, monitoring perilaku masyarakat terhadap intervensi yang dilakukan sebelumnya dan mengevaluasi atau menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebelumnya yaitu melaksanakan intervensi fisik yang berupa penyuluhan dengan memberikan pengetahuan pentingnya mencuci tangan, pembagian sabun dan handsanitiser serta penyuluhan perlunya menggunakan sabun atau handsanitizer dengan langkah yang benar, sehingga hal ini dapat membunuh kuman, bakteri, dan virus termasuk memperkecil risiko penularan Covid-19 karena sabun dapat dengan mudah menghancurkan membran lipid Covid-19 sehingga membuat virus Covid-19 tidak aktif dan menyebabkan mengurangi risiko masuknya virus ke dalam tubuh mengingat tanpa disadari orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut sehingga dapat menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh, Â
Sedangkan pada intervensi non fisik dilakukan pembagian poster tentang dampak yang diakibatkan tidak mencuci tangan serta 6 langkah mencuci tangan dengan benar pada masyarakat terkait masalah kurangnya pengetahuan pentingnya mencuci tangan dan jarang mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer.