ESTETIKA DAN KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA DALAM MAKAM RATU MALANG
Kelompok Merah
Ahmad Hafid Sa'dulloh(1), Alyssa Fatima Zahra(2), Berliana Putri Devy(3), Bia Indira(4), Bima Nusa Tama(5), Dwi Febriantika Sari(6), Fadli(7), Nesha Syahira Prystianty(8), Salfa Alicia(9), Shaqina Alfisyah(10), (Ketua) Tristan Rayhan Irsyad Secandri(11) (ketua kelompok), Wahyu Barokah(12)
Prodi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain,Â
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Jalan Parangtritis KM. 6,5 Sewon Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
parahmen515@gmail.com, alyssafatimazahra18@gmail.com, pberliana2@gmail.com, biaindira1@gmail.com, bimatama85@gmail.com, dwiffebrian8@gmail.com, fdlyjr9@gmail.com, neshasyahirap@gmail.com, aliciasalfa@gmail.com, shaqinaalfisyah1@gmail.com, tristansecandri@gmail.com, nyu2nyu1234@gmail.com   Â
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji estetika visual pada makam Ratu Malang melalui unsur-unsur seperti kain batik, payung, dan tata letaknya yang merepresentasikan konstruksi sosial masyarakat Jawa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan analisis literatur terkait sejarah serta budaya makam yang dianalisis dengan teori semiotika Roland Barthes. Pendekatan lima sila estetika oleh Sumbo Tinarbuko digunakan untuk menggali hubungan antara elemen desain dan konteks sosial-budaya masyarakat Jawa. Hasil penelitian ialah selain nilai estetika, atribut dan tata letak juga mencerminkan hierarki sosial, status, dan konstruksi budaya Jawa. Penelitian ini menawarkan perspektif baru dalam melihat kaitan antara desain makam dengan identitas kolektif dan keberlanjutan budaya.
Kata kunci: Estetika desain, Batik, makam Ratu Malang, Semiotika, Hierarki Sosial
ABSTRACT