PENDAHULUAN
Pemuda adalah pemegang nasib Bangsa kedepanya. Maka sudah sepatutnya potensi pemuda dikontruksikan untuk semakin progresif, berinovasi, dan berdaya saing di tengah kemajuan dunia yang semakin kompleks. Namun harapan besar itu, bisa saja kandas di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan aksesibilitas informasi, yang mana judi online juga menjadi fenomena yang lazim, yang meresahkan, dan menggagnggu psikologi serta kerugian yang lain bagi seseorang, terutama di kalangan pemuda. Bagaimana tidak, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwasanya jumlah pengguna judi online di Indonesia, terdapat sekitar 4.000.000 orang yang terlibat dalam judi online. Dari jumlah tersebut, sekitar 11% atau kurang dari 440.000 orang yang berusia antara 10 hingga 20 tahun, yang mencakup siswa dan mahasiswa. Menarik untuki dicatat bahwa hampir 11% dari total pengguna adalah remaja. Hemat penulis, Ini menunjukkan bahwa judi online mulai menarik kalangan muda, yang berpotensi menimbulkan masalah sosial dan kesehatan mental, mengingat usia mereka yang masih belia. Menurut laporan dari National Council  on Problem Gambling, kurangnya pendidikan tentang risiko judi online dapat memperburuk kondisi kesehatan mental di kalangan pemuda (NCPG, 2021).  Lebih parahnya lagi adalah tercatat ada 168 juta transaksi judi online dengan total akumulasi perputaran dana mencapai Rp 327 triliun. Artinya rata-rata terdapat sekitar 1,4 juta transaksi per hari, yang menunjukkan tingginya aktivitas judi online.
Judul yang dipilih adalah berdasar pada latar belakang penulis yang sudah merasakan terjebak, hancur, dan mengalami berbagai gangguan akibat judi online. Sebagai seseorang yang pernah terjerumus dalam praktik ini, saya merasakan langsung dampak buruk yang ditimbulkan, mulai dari masalah keuangan, hingga kesehatn mental. Tidak hanya itu, penulis bahkan tidak jarang mengalami konflik internal di keluarga yang selengkapnya akan di uraikan di bagian pembahasan. Kini, penulis berkomitmen untuk menjadi pelopor di kalangan pemuda, mendorong mereka untuk berhenti bermain judi online dan memilih untuk mengembangkan potensi maksimal mereka. Menyadari bahwa ada banyak kegiatan positif yang dilakukan selain berjudi yang berpengaruh padah kesehatn mental dan bahkan perkembangan kognitif mereka. Penulis ingin berbagi pengalaman serta mengajak generasi muda untuk berfokus pada pengembangan diri dan kontribusi positif bagi masyarakat. Pengalaman pribadi ini membuat saya terpanggil untuk berbagi cerita dan menjadi pelopor bagi kaum muda lainya. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa judi online bukanlah jalan menuju kesuksesan, melainkan sebuah jebakan yang dapat menghancurkan impian dan harapan.
Dengan latar belakang tersebut, tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan pentingnya kesadaran akan bahaya judi online dan menginspirasi pemuda untuk mengambil langkah proaktif dalam memilih jalan hidup yang lebih baik. Semoga dengan pengalaman yang dibagikan penulis nantinya bisa mendorong kaum muda untuk lebih kritis dan berhati-hati dalam menyikapi judi online yang semakin membudaya.
PEMBAHASAN
Dalam perjalanan hidup saya, ada satu fase yang sangat kelam dan menyakitkan yang tidak akan pernah saya lupakan saat saya terjebak dalam dunia judi online. Saya adalah satu dari jumlah pemuda yang terjebak dalam dunia judi online yang mencakup siswa dan mahasiswa. Persis seperti yang pernah dilaporkan oleh sebuah studi yang menunjukkan bahwa judi online semakin populer di kalangan remaja, dengan perilaku yang mengkhawatirkan (Smith & Johnson, 2022). Â Pada awalnya, semuanya terasa menyenangkan dan mengasyikkan. Saya mulai bermain dengan harapan sederhana untuk mendapatkan sedikit uang tambahan. Namun lambat laun, permainan ini kemudian mengubah hidup saya secara drastis. Saya ingat betul bagaimana saya terbujuk oleh iklan-iklan yang menjanjikan kemenangan besar dalam waktu singkat dan sangat meyakinkan saya, sebelum kemudian saya sadar bahwa semuanya hanya tipu daya dari agent judi online untuk menarik lebih banyak member menggunakan situs yang mereka iklankan. Namun seiring waktu, saya menyadari bahwa setiap kemenangan kecil hanya membuat saya semakin ketagihan. Menurut Dr. James W. McGowan, faktor-faktor yang memicu kecanduan judi sering kali termasuk teknanan sosial dan iklan yang menyesatkan (McGowan, 2020). Setiap kali saya menang, saya merasa seolah-olah saya telah menemukan kunci untuk kekayaan. Tetapi setiap kali saya kalah, rasa frustasi dan keputusasaan mulai merayap masuk. Baiklah, saya menceritakan ketika saya bahkan harus memaksa kedua orang tua saya untuk memberikan modal kepada saya demi hawa nafsu tinggi judi online yang semakin hari semakin melilit hidup dan pikiran saya. Orang tua saya yang berprofesi sebagai petani dengan berat hati memberikan uang hasil harian mereka dalam satu pekan ke saya yang berjumlah Rp. 450.000, sebagai modal saya untuk meningkatkan permainan saya di situs judi online. Sebab ketika uang itu tidak mereka berikan, saya mengancam untuk bunuh diri dan akan lari jauh dari rumah. penelitian menunjukkan bahwa kecanduan judi dapat menyebabkan keretakan hubungan keluarga dan komunikasi yang buruk (Roberts, 2020). Keretakan hampir saja melanda saya dan orang tua saya. Judi online benar-benar menggiringku kedalam duni yang buruk rupa.
Selama saya aktif mengikuti judi online, saya merasakan dampak yang sangat merusak diri dan kehidupan saya. Menurut laporan dari National Council on Problem Gambling, kurangnya pendidikan tentang risiko judi online dapat memperburuk kondisi kesehatan mental di kalangan pemuda (NCPG, 2021). Â Kesehatan mental saya terganggu, saya sering merasa cemas dan depresi karena kehilangan uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan saya sehari-hari. Saya mulai mengabaikan tanggung jawab saya, baik di sekolah maupun dalam hubungan dengan keluarga dan teman-teman. Mereka mulai khawatir, tetapi saya menutup diri dan lebih memilih bersembunyi di balik layar handphone, terjebak dalam ilusi bahwa saya bisa membalikan keadaan. Dengan setiap taruhan yang saya pasang, saya tidak hanya mempertaruhkan uang, tetapi juga masa depan saya. Selain tadi saya menguras uang orang tua saya, tidak jarang juga saya berutang kepada teman-teman dan bahkan mulai meminjam uang dari sumber yang tidak seharusnya. Keluarga saya mulai merasakan dampaknya. Ketegangan meningkat, komunikasi terputus, dan kepercayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun hancur dalam sekejap. Saya merasa terasing, tidak hanya dari orang-orang terdekat tetapi juga dari diri saya sendiri. Dr. Laura J. Roberts menyatakan bahwa dukungan keluarga sangat penting dalam proses pemulihan dari kecanduan judi online (Roberts, 2020). Saya seperti orang yang berlayar tak tahu arah, dan bukan lagi menjadi sosok yang mereka kenal. Saya menjadi bayangan dari diri saya yang dulu, dikuasi oleh kecanduan yang tidak bisa saya kendalikan.
Akhirnya, saat saya mencapai titik terendah saya. Saya kemudian menyadari bahwa judi bukanlah sekadar permainan; itu adalah perang melawan diri saya sendiri. Sebuah tinjauan sistematik menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas dapat efektif dalam membantu pemuda keluar dari masalah judi (BMC Public Health, 2023). Saya terbangun setiap pagi dengan rasa bersalah dan penyesalan, menyadari bahwa saya harus mengambil langkah untuk keluar dari lingkaran setan ini. Saya mulai menddekatkan diri dengan Tuhan, memohon petunjuknya agar saya bisa keluar dari kerapuhan itu. Dengan dukungan dari orang-orang yang peduli, saya mulai mencari bantuan dan berusaha untuk mengubah hidup saya. Saya ingin berbagi pengalaman ini sebagai peringatan bagi pemuda lainnya: judi online bisa menjadi jalan yang menghancurkan, dan kita harus bersatu untuk melawan praktik merugikan ini.
Merupakan pengalaman pahit yang sulit aku maafkan untuk diriku dalam hidup. Pengalaman yang buruk yang saya harapkan tidak akan dialami ataupun dicoba oleh pembaca sekalian. Penulis sengaja membagi pengalamanya untuk menjadi pelopor pemberantasan judi online melalui kegiatan penting seperti ini. Sebuah tinjauan sistematik menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas dapat efektif dalam membantu pemuda keluar dari maslah judi (BMC Public Health, 2023). Karena besar harapan penulis, banyak pemuda akademis yang terlibat dan melibatkan dirinya dalama sayembara penting ini untuk bisa mempenagruhi orang-orang terdekatnya maupun orang lain agar tidak mudah terjerumus dalam judi online. Melalui esai ini, saya ingin mengajak rekan-rekan pemuda untuk bertransformasi dari pengguna menjadi pelopor. Mari kita tingkatkan kesadaran, berbagi pengetahuan, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi diri kita dan generasi mendatang. Kita memiliki kekuatan untuk mengubah narasi ini dan menyelamatkan diri kita dari jebakan judi online.
PENUTUP