Mohon tunggu...
Trisno Rusli
Trisno Rusli Mohon Tunggu... lainnya -

Tidak ada istimewa... Rutinitas sehari-hari sebagai pewarta yang mencoba menjunjung tinggi idealis meski disadari hal itu sangat sulit. Sejak duduk dibangku SD paling suka pelajaran Bahasa Indonesia terutama mengarang cerita. Hobi itu sempat terbenam hingga dibangku kuliah. Kembali tersalurkan saat bekerja di Palembang Ekspres (JPNN). Beda memang, mengarang cerita itu fiksi sementara di pekerjaan ini harus berdasarkan fakta. Demikian, Salam..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar Kreatif

27 November 2013   21:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:36 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau jadi apa kalau sudah besar nanti?ada yang menjawab ingin menjadi dokter, ada lagi yang menjawab mau jadi polisi, nah lucunya ada yang mau jadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa...mungkin anak yang mengambil pilihan ke tiga itu, belum memiliki inisiatif profesi yang diinginkan ata jangan-jangan belum mengenal profesi itu. pertanyaan dan jawaban di atas pasti sudah pernah kita dengar dan mungkin juga ketiga pilihan itu jawabannya...???

Lantas apakah pendidikan yang dimulai dari PAUD hingga SMA  sudah mengarah pada profesi itu???atau hanya sekedar budaya yang mesti dilakukan di usia pelajar yang tidak mengerti maksud dari pendidikan ini. wajar kalau usai sekolah, masih banyak orang yang bingung mencari pekerjaan..atau ada juga mengambil pekerjaan yang jauh dari displin ilmu yang dimilikinya.

Lucuunya negeri ini,,,mungkin itu yang terucap orang luar yang menilai kita..bagaimana tidak, lulusan fakultas Hukum jadi sales perabotan rumah tangga, ada juga lulusan SMA hanya bisa jadi buruh bangunan.selembar ijazah nampaknya tidak cukup memperoleh pekerjaan layak yang mampu meningkatkan ekonomi keluarga. apakah ada yang salah dengan pendidikan selama ini?????

Terinspirasi dari film Lucunya Negeri ini, lulusan fakultas manajemen di sebuah perguruan tinggi ternama yang selalu di tolak saat melamar pekerjaan, akhirnya orang itu memiliki inisiatif untuk membina pencuri kelas teri agar bisa mengelola uang hasil copet itu. mulai dari kecil, membuka usaha kelontongan yang kecil, dan akhirnya bisa mengubah menjadi usaha yang besar.

hahahaha....

Mungkin itu yang dibutuhkan saat ini, inisiatif, kreatif dan berani mencoba....walaupun sudah menjajaki berbagai ilmu di perguruan tinggi kalau tidak berani mencoba dan berinovasi, maka akan sulit untuk mencapai kesuksesan. dan biasanya pola kerja seperti ini di sebut entrepreneur.. semoga kita menjadi salah satu orang kreatif itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun