Mohon tunggu...
Trisno Rusli
Trisno Rusli Mohon Tunggu... lainnya -

Tidak ada istimewa... Rutinitas sehari-hari sebagai pewarta yang mencoba menjunjung tinggi idealis meski disadari hal itu sangat sulit. Sejak duduk dibangku SD paling suka pelajaran Bahasa Indonesia terutama mengarang cerita. Hobi itu sempat terbenam hingga dibangku kuliah. Kembali tersalurkan saat bekerja di Palembang Ekspres (JPNN). Beda memang, mengarang cerita itu fiksi sementara di pekerjaan ini harus berdasarkan fakta. Demikian, Salam..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bukan Sekedar Futsal

26 November 2013   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Monggo nak main, lapangan sudah di booking pukul 22.00 wib di Ratu Futsal Jl Letnan Murod, Talang Ratu”. Demikian sebagian pesan yang diterima dari seorang teman, delapan jam sebelum permainan dimulai.

Klub futsal ini dibangun belum genap setahun atau tepatnya jelang pertandingan futsal antar wartawan di Palembang. Meski tidak begitu bisa mengocek bola, bagiku futsal bukan sekedar olahraga tapi juga wadah pererat silaturahmi.

Awal perjalanan klub ini, seluruh anggota begitu semangat latihan. Setiap sang kapten menginformasikan jadwal latihan (meski tidak dikoordinasikan sebelumnya), semuanya datang dan bergembira di lapangan hijau. Maklum, saat itu ada sponsor yang mau mendanai seluruh perlengkapan futsal mulai jersey, sepatu hingga sewa lapangan. Hihihi

Suasana penuh keakraban ini tidak berlangsung lama, lambat laun semangat itu memudar dan hilang. Jika sang kapten mengajak bermain, ada saja alasan dilontarkan anggota. Meski demikian, hal itu bukan sepenuhnya kesalahan anggota.

Seperti disebutkan diatas, futsal bukan sekedar mengocek bola dan bangga jika bisa mencetak gol. Kita ibaratkan sebuah perusahaan, sekecil apapun perusahaan itu pasti akan ditemukan kerikil.

Mungkin saja kerikil itu berasal dari manajemen perusahaan belum tertata baik. Mungkin juga kerikil itu berasal dari keegoan masing-masing anggota. Yah, tinggal bagaimana kita menyingkirkan kerikil itu agar tidak menjadi penghambat.

Kita harus keluar sejenak agar bisa menyegarkan otak. Lupakan semua ego, amarah ataupun berprasangka buruk. Yah, lupakan sejenak kekesalan FUTSAL. NGOPI, bisa jadi solusi agar suasana kembali enjoy agar masing-masing pihak tidak lagi berpikir buruk.  hehee ... SALAM TEMAN !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun