Mohon tunggu...
Trisno Maulana Putra
Trisno Maulana Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Accept More, Expect Less

Open Donasi Buku bisa DM di Instagram @nino_triplesixx

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Indonesia Emas 2045, Now or Never!"

28 Mei 2024   16:22 Diperbarui: 28 Mei 2024   16:28 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apasih Indonesia Emas 2045? Sebuah gagasan yang akhir-akhir ini sering kita dengarkan. Indonesia Emas 2045 adalah sebuah Visi dan Gagasan untuk mempersiapkan dan mengoptimalkan momentum dan fenomena yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2045 mendatang. 

Dimana pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70% nya dalam Usia Produktif (15-64 tahun) dan hanya 30% penduduk yang non-produktif yakni berada pada rentang usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun pada periode tahun 2020-2045.

Bonus demografi tersebut akan menjadi keuntungan besar bagi bangsa Indonesia untuk bertransisi dari Negara berkembang menjadi Negara Maju, lantas apa saja yang harus di persiapkan untuk dapat mengoptimalkan momentum tersebut?, setidak nya ada dua hal mendasar yang harus terpenuhi :

Pertama, Kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM yang mumpuni, berkualitas dan memiliki Value, dalam hal ini setiap Warga Negara usia Produktif juga harus mampu bersaing, memiliki skill yang harus di butuhkan di dunia kerja, berpendidikan yang cukup, memahami teknologi sesuai dengan perkembangan zaman, agar menjadi bagian dari proses produksi. 

Kedua, setelah memperkuat Sumber Daya Manusia atau SDM, hal penting berikutnya adalah bagaimana mengoptimalkan pengolahan SDA atau Sumber Daya Alam dengan Industrialisasi, berkaitan dengan itu, Pemerintah sudah menjalankan Program Hilirisasi, sebuah upaya atau strategi untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk atau komoditas dengan cara mengubahnya menjadi produk yang lebih kompleks atau memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. 

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam harus balance atau seimbang, dan Hilirisasi menjadi solusi yang nyata dan realistis untuk di lakukan, karena Hilirisasi tidak hanya tentang meningkatkan nilai tambah produk tapi juga meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. 

Keluar dari Middle Income Trap, ketika program Hilirisasi ini di jalankan, maka proses produksi akan bertambah atau meningkat, karena kita tidak lagi menjual bahan mentah melainkan mengolah bahan mentah itu menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi dengan nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi seperti misal nya ; kita tidak lagi menjual getah/karet tapi di olah terlebih dahulu menjadi Ban, Ikan menjadi makanan kaleng, buah-buahan menjadi minuman kemasan botol dan berbagai contoh lainnya. 

Membuka Lowongan Pekerjaan, jika kegiatan produksi semakin bertambah dengan di buka nya pabrik-pabrik baru, maka terciptalah penyerapan tenaga kerja atau terbuka nya lowongan kerja yang kemudian akan di isi oleh masyarakat Indonesia yang sedang berada pada usia Produktif sehingga secara masif mengurangi angka pengangguran, ketika sebagian besar masyarakat usia produktif memiliki penghasilan maka secara tidak langsung akan memperbaiki mutu dan taraf hidup yang lebih baik. 

Dengan terciptanya Program Hilirisasi yang di barengi dengan kesiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan zaman, menambah nilai produksi, dan menekan angka pengangguran, maka pada momentum inilah Visi Indonesia Emas 2045 akan bisa di capai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun