Mohon tunggu...
Trisno Maulana Putra
Trisno Maulana Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Accept More, Expect Less

Open Donasi Buku bisa DM di Instagram @nino_triplesixx

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zakat dan Kesenjangan Sosial

9 April 2022   02:10 Diperbarui: 9 April 2022   02:21 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika setiap orang kaya mengeluarkan atau membayar zakat atas harta nya, maka tidak akan ada lagi orang yang kelaparan atau hidup di bawah garis kemiskinan, namun banyak dari masyarakat yang hanya memahami perihal zakat fitrah saja dan kurang memahami soal zakat maal, karena memang para Tokoh Agama, Ustadz, Kyai serta para penceramah kurang mensosialisasikan betapa penting nya zakat maal bagi kehidupan umat, pun karena banyak yang tidak mencontohkan dan mempraktekan zakat maal itu sendiri.

Jika segala tindak kejahatan dan kriminal seperti mencuri, pembegalan bahkan sampai pelacuran di lakukan atas motif kemiskinan atau himpitan ekonomi maka di situ lah peran penting zakat maal karena dalam harta kita, harta yang lebih, harta orang-orang kaya, ada hak mereka, hak orang miskin, hak 8 golongan asnaf atau penerima zakat.

Islam adalah Agama yang sangat luar biasa, esensi dari Al-Qur'an sebagai jalan hidup atau The Way Of Life sangat lah besar dan luas, di mulai dari segala sesuatu yang kecil seperti mengatur adab dan perilaku hingga menyajikan suatu sistem yang mengatur hajat hidup orang banyak dalam menjalankan roda kehidupan, mengingat kebutuhan pangan adalah hal dasar yang tak bisa di nomer dua kan, perbuatan keji, kemunkaran dan kemaksiatan berawal dari perut yang lapar, menyadari hal itu, zakat adalah sebuah sistem yang mampu menekan kesenjangan sosial, solusi dari setiap masalah yang berkaitan dengan kemiskinan, kebutuhan pangan, dan pemerataan serta upaya mensejahterakan kehidupan umat.

Di mulai dari skala yang paling kecil, dalam sebuah desa, saya selalu berkeyakinan bahwa jika zakat maal di kelola dengan baik, di sosialisasikan agar masyarakat tau, mengerti, paham dan sadar akan kewajiban mengeluarkan zakat atas harta nya, kemudian zakat itu di distribusikan dengan benar sebagaimana mesti nya, maka tidak ada lagi orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan karena dalam hal pangan, kebutuhan perut mereka sudah tercukupi dari zakat yang mereka terima.

Seperti yang di ketahui, zakat maal berasal dari harta benda yang di peroleh atas hasil niaga atau perdagangan, hasil pertanian, hasil ternak, penghasilan atau profesi di antara nya, dengan aturan, syarat dan ketentuan di dalam nya dimana bisa di katakan bahwa zakat di keluarkan oleh orang-orang  yang memiliki harta yang lebih dan di terima oleh orang-orang yang hidup nya masih serba kekurangan. Zakat adalah sebuah sistem yang jika di terapkan dengan benar, akan mampu menjaga kestabilan atau keseimbangan yang akan menekan kesenjangan sosial.

Saya ambil satu contoh, di desa saya, mayoritas masyarakat nya bekerja sebagai seorang petani, mata pencaharian yang lain nya tak jauh dari beternak dan berdagang, itu pun hanya beberapa orang yang memiliki modal, sebagian besar nya hanyalah seorang buruh dan pekerja serabutan, kesenjangan sosial ada di tengah masyarakat, dimana hanya beberapa orang saja yang memiliki usaha dagang atau pun ternak, dan hanya beberapa pula yang memiliki lahan dan sawah berhektar-hektar, di satu sisi tak sedikit masyarakat yang masih hidup di dalam garis kemiskinan.

Sungguh tak pantas jika dalam satu desa masih ada masyarakat yang kelaparan dan hidup di bawah garis kemiskinan, disini lah peran penting ada nya zakat, sejauh yang saya lihat, masih minim sekali sosialisasi zakat dan karena nya hanya sedikit saja masyarakat yang sadar dan mengeluarkan zakat nya, alangkah lebih baik nya jika pemerintahan desa dan Badan Amil Zakat turut serta dalam sosialisasi zakat kepada masyarakat luas agar masyarakat mengerti akan penting nya zakat dan sadar atas kewajiban nya membayar zakat, kemudian tingkatkan transparansi atas zakat yang telah terkumpul, dan buktikan dengan distribusi atau alokasi yang tepat dan benar sebagaimana mesti nya hingga akhir nya masyarkat merasakan manfa'at zakat untuk kemaslahatan umat.

Sedikit demk sedikit kesenjangan sosial bisa di tekan, ketika kebutuhan perut sudah tercukupi dengan zakat yang telah di terima oleh orang-orang yang berhak menerima nya, selanjut nya masyarakat yang kurang mampu itu bisa menyisihkan pendapatan nya untuk keperluan yang lain, seperti biaya pendidikan misal nya, berhasil keluar dari zona kemiskinan dan secara bertahap mulai mendapatkan pendidikan yang cukup, dengan zakat kita bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik.

tidak ada motif lain selain untuk turut berkontribusi memberikan hal-hal baik meski hanya malalui tulisan, semoga gagasan yang tertuang dalam tulisan ini bisa tersampaikan kepada masyarakat luas, terutama kepada pihak-pihak yang bisa menjadikan gagasan ini menjadi aksi nyata, karena saya pikir berAgama bukan hanya tentang beribadah, memikirkan dan turut berkontribusi atas kepentingan orang banyak, berguna bagi orang lain juga merupakan esensi dari berAgama itu sendiri.

Alhamdulillah, sa'at ini saya sedang membangun Komunitas Membaca "Literasi Pusaka Subang" dengan buku se adanya, jika ada yang mau mendonasikan buku-buku nya bisa DM saya di Instagram @nino_triplesixx , atas empati nya saya turut mengucapkan banyak terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun