Mohon tunggu...
Triska Nazly Ramadhani
Triska Nazly Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI STAI AL-ANWAR SARANG REMBANG

MAHASANTRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warga Berkulit Hitam di Jerman Mendapat Perlakuan Berbeda dan Kulit Putih Menjadi Standar Kecantikan di Indonesia

6 November 2024   15:06 Diperbarui: 6 November 2024   15:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Triska Nazly Ramadhani

Tulisan ini akan mengulas sebuah persoalan yang di alami oleh laki-laki atau perempuan yang mengalami Diskriminasi terkait warna kulit. Topik yang di maksud ialah di anggap  berbeda dan tidak di hargai nya orang-orang berkulit hitam. Fenomena seperti ini mungkin tidak di anggap penting oleh sebagian orang, tapi kenyataaan nya tindakan Diskriminasi terhadap orang-orang berkulit hitam itu nyata  terjadi.

 dan hal ini memberi dampak yang sangat besar, contoh nya pada kesehatan mental, kurang nya rasa percaya diri, dan membuat sebagian orang selalu merasa insecure dengan warna kulit nya. Berhubung penulis juga merasa pernah mengalami hal tersebut, yaitu Diskriminasi terhadap kulit hitam dan standar kecantikan yang tidak terpenuhi. maka penulis membangun pengamatan atas fakta-fakta sosial dan pengalaman pribadi. Ruang lingkum pembahasan ini bersifat umum kepada laki-laki dan perempuan. 

Rangkaian masalah

Mengungkap  kembali berita yang pernah terjadi di Jerman pada tahun 2022. terdapat isu yang ramai di perbincang kan di media sosial yakni terkait warga berkulit hitam di jerman mendapat  Rasisme dan perlakuan yang berbeda dan ketidakadilan. 

umpatan kasar bernada rasial yang keluar dari mulut orang-orang  yang tak merasa bersalah kepada orang-orang berkulit hitam di Jerman. Diskriminasi tersebut merupakan pandangan yang merendahkan terhadap orang-orang berkulit gelap di Jerman yang telah terekam jelas dalam laporan pusat studi integrasi dan migrasi (DeZIM) yang mereka unggah belum lama ini.  

21,000 banyaknya warga asing yang mengikuti  survey yang di gelar antara juni hingga november 2022.  lebih dari 54% warga berkulit hitam mengaku menjadi korban Rasisme di Jerman. Perempuan berkulit gelap mengaku pernah di ancam dan di leceh kan sebab di anggap berbeda dengan berkulit hitam. 

Berdampak pada kesehatan

Pengalaman Rasisme  dan tindakan Diskriminasi terhadap  orang-orang yang berkulit hitam berdampak pada kondisi kesehatan dan juga dapat melunturkan kepercayaan diri mereka. Terkait Diskriminasi dan Rasisme dalam layanan kesehatan, perempuan masih banyak tercatan sebagai yang paling banyak  menjadi korban. "Data kami menunjukkan, bahwa pengalaman Rasisme dan Diskriminasi berkaitan erat dengan gangguan rasa takut atau gejala Depresi" - kata  Frank Kalter dari DeZIM. 

Menurut survei teranyar yang telah di layang kan terhadap lembaga kepolisian. bahwa, aparat keamanan pernah mendiskriminasi pria berkulit hitam sebayak 41% yang tercatat. sedang warga berkulit putih tergolong jarang mendapat Diskriminasi.

Beauty Privilage dan Standar Kecantikan

Hal yang terjadi ini termasuk dalam "Beauty Privilage". Mengapa hanya orang-orang yang berkulit putih saja yang dia anggap, atau hanya orang-orang yang memiliki tampang yang memenuhi standar saja yang di perlakukan dengan baik dan semestinya. Banyak orang menganggap bahwa Standar dari Kecantikan seseorang ialah yang berkulit putih, bertubuh langsing , tinggi dan lain sebagainya. Akibatnya pembully an, diskriminasi, di anggap berbeda, tidak di hargai, terjadi kepada orang-orang yang berkulit hitam. 

Selebritis-selebriti Indonesia pun banyak mendapat hujatan karna memiliki warna kulit yang gelap. berbagai komentar rasis mereka dapat kan hanya karna warna kulit. seperti yang sedang banyak di perbincangkan akhir-akhir ini, beberapa selebritis seperti, Fujian, Marion Jola, Novia Bachmid, Asmara Abigail, Tara Basro,Erika Carlina, dan masih banyak lagi selebriti-selebriti yang mendapat komentar-komentar buruk dari netizen hanya karna berkulit hitam. Padahal mereka semua memiliki segudang prestasi, bakat , dan kemampuan. Namun tetap saja di hujat hanya karna warna kulit. 

Miris sekali keadaan standar kecantikan di Indonesia saat ini, padahal tidak ada standar atau batasan sedikit pun untuk menjadi cantik, semua perempuan terlahir cantik, cantik dengan kelebihan nya masing-masing.  Itu semua hanya lah standar mengada-ada. Penulis berharap agar semua orang dapat mencintai dan menghargai tubuhnya sendiri, termasuk warna kulit yang gelap 

Mari kita sama sama hentikan dan kita brantas Body shaming, Beauty Privilage,Diskriminasi,Rasisme,terhadap sesama makhluq tuhan. dan mari kita lebih fokus pada hal-hal yang lebih positif lain nya.  Kita cari kebahagiaan kita tanpa mendengar perkataan orang lain. 

Teori Keadilan

Dosen saya pernah berkata bahwa kecantikan itu hanyalah sebuah konsep. dan itu semua tergantung bagaimana cara kita memandang nya. Dalam Pancasila permasalahan seperti ini termasuk kedalam Teori "KEADILAN". semua warga negara Indonesia wajib mendapat keadilan dengan berbagai bentuk rupa kita semua. Tidak ada pembeda antara golongan satu dengan lain nya. 

Hal ini tertuang pada UUD Negara : 

UU Nomor 40 Tahun 2008 dalam keberagaman ras : 

(1) Penghapusan diskriminasi  ras dan etnis di laksanakan berdasarkan asas persamaan, kebebasan, keadilan,dan nilai nilai kemanusiaan yang universal.

Sekali lagi mari kita brantas Beauty Privilage, kita  berikan keadilan kepada semua orang, dan kita musnahkan bersama-sama standar kecantikan itu. Kita cintai diri kita sendiri dengan berbagai bentuk rupa kita. kita buktikan bahwa kita cantik dengan apa adanya kita.

" Saya cantik dan saya ingin setiap orang berkulit gelap tau bahwa mereka juga cantik" 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun