Oleh : Triska Nazly Ramadhani
Tulisan ini akan mengulas sebuah persoalan yang di alami oleh laki-laki atau perempuan yang mengalami Diskriminasi terkait warna kulit. Topik yang di maksud ialah di anggap  berbeda dan tidak di hargai nya orang-orang berkulit hitam. Fenomena seperti ini mungkin tidak di anggap penting oleh sebagian orang, tapi kenyataaan nya tindakan Diskriminasi terhadap orang-orang berkulit hitam itu nyata  terjadi.
 dan hal ini memberi dampak yang sangat besar, contoh nya pada kesehatan mental, kurang nya rasa percaya diri, dan membuat sebagian orang selalu merasa insecure dengan warna kulit nya. Berhubung penulis juga merasa pernah mengalami hal tersebut, yaitu Diskriminasi terhadap kulit hitam dan standar kecantikan yang tidak terpenuhi. maka penulis membangun pengamatan atas fakta-fakta sosial dan pengalaman pribadi. Ruang lingkum pembahasan ini bersifat umum kepada laki-laki dan perempuan.Â
Rangkaian masalah
Mengungkap  kembali berita yang pernah terjadi di Jerman pada tahun 2022. terdapat isu yang ramai di perbincang kan di media sosial yakni terkait warga berkulit hitam di jerman mendapat  Rasisme dan perlakuan yang berbeda dan ketidakadilan.Â
umpatan kasar bernada rasial yang keluar dari mulut orang-orang  yang tak merasa bersalah kepada orang-orang berkulit hitam di Jerman. Diskriminasi tersebut merupakan pandangan yang merendahkan terhadap orang-orang berkulit gelap di Jerman yang telah terekam jelas dalam laporan pusat studi integrasi dan migrasi (DeZIM) yang mereka unggah belum lama ini. Â
21,000 banyaknya warga asing yang mengikuti  survey yang di gelar antara juni hingga november 2022.  lebih dari 54% warga berkulit hitam mengaku menjadi korban Rasisme di Jerman. Perempuan berkulit gelap mengaku pernah di ancam dan di leceh kan sebab di anggap berbeda dengan berkulit hitam.Â
Berdampak pada kesehatan
Pengalaman Rasisme  dan tindakan Diskriminasi terhadap  orang-orang yang berkulit hitam berdampak pada kondisi kesehatan dan juga dapat melunturkan kepercayaan diri mereka. Terkait Diskriminasi dan Rasisme dalam layanan kesehatan, perempuan masih banyak tercatan sebagai yang paling banyak  menjadi korban. "Data kami menunjukkan, bahwa pengalaman Rasisme dan Diskriminasi berkaitan erat dengan gangguan rasa takut atau gejala Depresi" - kata  Frank Kalter dari DeZIM.Â
Menurut survei teranyar yang telah di layang kan terhadap lembaga kepolisian. bahwa, aparat keamanan pernah mendiskriminasi pria berkulit hitam sebayak 41% yang tercatat. sedang warga berkulit putih tergolong jarang mendapat Diskriminasi.
Beauty Privilage dan Standar Kecantikan