Mohon tunggu...
Tris Kamila Rosida
Tris Kamila Rosida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan I Penyiar Radio I Staff Pemberitaan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gorengan Politik yang Tinggi Kolestrol

6 Mei 2022   12:58 Diperbarui: 26 November 2023   22:47 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gorengan, Sumber Tirto.id

Siapa yang tidak mengenal sosok Megawati Soekarnoputri? Sebagai ketua umum partai politik dengan jumlah massa terbesar di Indonesia dan mantan presiden ke-5 tentunya semua orang akan mengenalnya. Lantas apa yang menarik dari sosok Megawati belakangan ini? Video yang beredar terakhir menunjukkan bahwa Megawati ikut mengomentari ibu-ibu yang merisaukan harga minyak goreng. Lebih lanjut ia menganjurkan lebih baik merebus ketimbang menggoreng. Nasihat yang diberikannya agar merebus dan mengukus patut untuk diikuti meskipun akhirnya diartikan beberapa kadernya dengan membuat demo memasak tanpa minyak goreng dan tutorial membuat minyak kelapa.

Masyarakat beranggapan bahwa orang-orang Indonesia sebetulnya sudah pintar memasak sehingga tidak perlu diberi demo memasak, melainkan yang menjadi kebutuhan adalah bagaimana solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng. Tanggapan Megawati terhadap kritik masyarakat terkesan slow dan justru menjadi hiburan di tengah-tengah kondisi yang pelik atas krisis yang dihadapi saat ini.

Berbicara tentang wawasan makanan sehat dan cara memasak yang lebih baik menggunakan rebusan dan kukusan jelas lebih penting bagi masyarakat ketimbang berbicara politik. Melihat kondisi sekarang yang makin panas, membicarakan politik justru akan dilihat masyarakat sebagai "gombalan cinta" yang siap menjerumuskan kedalam sasaran empuk politik. Terlebih saat ini "gombal demokrasi" tentang penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode menjadi bumbu desas-desus yang sering dibicarakan masyarakat. Alangkah lebih baik Megawati justru melanjutkan kampanye memasak sehat dengan rebusan dan kukusan. Dengan memasak yang sehat melalui rebusan tentunya akan menciptakan makanan rendah kolestrol, sehingga ide-ide politik yang khususnya diungkapkan oleh pejabat elite bisa didalami terlebih dahulu melalui riset lapangan dan dimatangkan terlebih dahulu yang nantinya sebuah ide akan berjalan berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Gorengan selalu dianggap sebagai makanan jalanan dan memiliki citra yang buruk bagi kesehatan. Sebetulnya anggapan makanan jalanan bukanlah suatu masalah serius, namun mementingkan gurih daripada sehat itulah yang menimbulkan masalah. Saat ini gorengan memiliki pengaruh yang makin pengap di dalam politik kita. Apabila suatu informasi yang muncul digoreng dengan bumbu politik pasti akan menimbulkan bias kemana-mana. Termasuk isu jabatan presiden tiga periode merupakan produk politik gorengan.

Konstitusi kita yang menganut pada UUD sebagai fondasi utama dalam bernegara sudah mengatur dengan sangat terperinci, oleh sebab itu produk politik gorengan bisa dihalau. Karena untuk merumuskan kebijakan perlu dilakukan perumusan yang matang dan penggodokan terlebih dahulu, dan tidak asal dalam memutuskan. Hasil amandemen UUD 1945 sudah pas dan sesuai dengan tuntutan demokratisasi saat ini. Hal tersebut terbukti mampu mengantarkan Indonesia mengadakan pemilihan umum (pemilu). Konstitusi yang kuat didukung dengan rakyat yang harmonis tentunya akan menciptakan negara yang aman dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun