Mohon tunggu...
Trisilda_Siki
Trisilda_Siki Mohon Tunggu... Hoteliers - Trisilda

Nama : Trisilda * Jobs Fill Your Pocket, Adventures Fill Your Soul* ( Pekerjaan Mengisi SakuMu,Petualangan Mengisi JiwaMu) Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Multimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta Blog Travelling

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bidadari Tak Bersayap

29 Oktober 2021   21:17 Diperbarui: 29 Oktober 2021   22:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tetes keringat yang dikeluarkan setiap hatinya,kesabaran yang teramat besar dalam mendidik kami anak-anak mu yang berjumlah 6 orang yang masing-masing memiliki sikap yang berbeda-beda pula bukanlah sebuah tugas yang mudah.Belum lagi ibu harus memperhatikan keperluan Ayah,namun ibu ku hemat!!! Dengan sabar dan setia ibu melakukan tugas-tugas tersebut dengan tulus.Ibu maafkan saya yang belum bisa membalaskan kebaikan ibu.

Ibu tetap cantik meski sudah termakan usia.

Ibu tetap sabar meski anak-anakmu, terutama saya seringkali menyakit hatimu.Tapi, kasih sayang ibu selalu ada dan akan tetap ada untuk kami.Meski ibu lelah, ibu selalu berusaha untuk tetap terlihat segar dihadapan kami walaupun dari pacaran mata ibu sudah terlihat jelas ada rasa lelah disana,tapi ibu menyembunyikan ibu semua dibalik senyuman mu yang begitu indah.

Ibu adalah adalah malaikat Tuhan yang turun ke bumi,walaupun tidak memiliki sayap,tapi dianugerahi hati yang begitu mulia.Ibu adalah guru terbaik yang saya temui semasa hidupku,dengan sabar ibu selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil yang kadang tak masuk diakal saat masa kecilku dulu.Bahkan ketika saya sakit ibu dengan sabar merawatku,memberikan makanan yang paling enak.Bahkan disaat saya menangis tanpa henti sepanjang malam, ibu dengan sabar mengendong dan mendendangkan syair lagu yang tak bermakna apa-apa.

Meski sedang sakit ataupun lelah,ibu akan terlihat baik-baik saja.Semua rela ibu lakukan untuk kebaikan saya dan kakaku-kakakku meski kami tidak pernah menghitung berapa kerutan diwajah ibu.Bibir ibu yang sekarang mulai pudar warna merahnya,masih saja terlihat dengan ibu memberikan senyuman manis untuk kami.

Kini saya telah tumbuh dewasa,fisik ibu pun telah menua.Namun disaat ibu telah menua dan mungkin mengharapkan kehadiran saya disisi ibu,berharap untuk saya merawat ibu seperti ibu merawatku dulu.Namun sayang beribu sayang,itu semua hanya harapan ibu yang belum kesampaian dan tidak tahu akan kesampaian ataukah hanya sekedar harapan lalu perlahan-lahan memudar termakan waktu? Karena saat ini saya telah jauh dari sisi ibu,saya pergi merantau ke tanah orang untuk mencari masa depanku.Ibu maafkan saya.

Suatu ketika,tepatnya disore hari menjelang malam saya merasakan sebuah perasaan yang sulit diartikan saat itu.Gelisah,rindu,kwatir,cemas berbaur menjadi satu.Dengan cepat-cepat saya meraih ponsel ku mencari kontak yang tertulis Bidadariku lalu menekan timbol memanggil,setelah beberapa detik dari seberang sana terdengar suara yang begitu lembut dan melekat dalam jiwa,dengan lirih ibu berkata hello nak!!! Dalam sekejab perasaan aneh yang  saya rasakan sebelumnya hilang dalam sekejab.Tanpa menjawab sapaan ibu,saya menarik napas  panjang sambil tersenyum lalu berkata dalam hati ternyata saya hanya Rindu. Setelah itu, terjadilah percakapan panjang antara saya dan ibu,ibu menceritakan banyak hal yang terjadi dikampung dan saya juga menceritkan suka duka menjadi anak perantau.

Saya belum mampu untuk membahagiakan ibu yang dengan susah payah melahirkan dan merawatku.Hanya permintaan maaf yang bisa kusampaikan untuk ibu untuk semua perbuatan saya yang seringkali membuat ibu kecewa bahkan sampai menjatuhkan air mata.Ibu terimakasih telah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa dalam hidupku.Ibu bidadari yang akan tetap cantik dan hidup dalam sanubariku. Jerih payah ibu akan selalu kukenang sepanjang hidupku.

Ibu ku hebat.

Ibuku wanita berhati mulia.

Ibuku sangat berjasa bagiku!Bekerja tanpa lelah siang dan malam untuk kami anak-anaknya.Ibu, maafkan kami yang belum mampu untuk membahagiakanMu.Jangankan membahagiakan membuatMu tersenyum lepas saja rasanya belum mampu kami lakukan.Doakan kami ibu,terutama saya yang hidup ditanah orang,semoga saya selalu sehat dan cepat menyelesaikan pendidikan yang ditempuh saat ini dan mendapatkan pekerjaan yang baik agar bisa sedikit membalas jasa mu walaupun tak sebanding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun