Mohon tunggu...
tris susanto
tris susanto Mohon Tunggu... -

mahasiswa ilmu komunikasi UIN Yogya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi "Bodoh" dan Bibit "Ndeso"

21 Maret 2013   23:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:26 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya jangan emosi dulu dengan judul diatas, tapi baca dulu sampe selesai dulu.

Jika kita mengunjungi Kota solo tepat diujung jl Slamet riyadi tepatnya digerbang alun-alun utara terpampanglah sebuah billboard yang sudah tak layak pajang.. why?? sepertinya pembaca juga paham kenapa ...yup betul karena dua orang penting ini sudah (tidak) mejabat lagi di provinsi jawa tengah yang satu sudah jadi gubernur ibu kota yang satu lagi bakal (mantan) gubernur jawa tengah..

masih ingat dengan kata-kata walikota "bodoh" ? hal ini sangatlah melukai masyarakat kota solo...gimana tidak walikota terbaik ini dibilang bodoh oleh gubernurnya sendiri..??  bibit mengatakan walikota solo "bodoh" dikarenakan tidak menyetujui pembangunan mall di eks pabrik es saripetojo yg merupakan cagar budaya...padahal tidak jauh dari lokasi terdapat pasar rakyat, sontak saja warga solo mengecam pernyataan sang gubernur ini bahkan ada yang membawa spanduk berbunyi "sak goblok-gobloke walikotaku, iseh luwih goblok gubernurku'" yg artinya "sebodoh-bodohnya walikotaku, masih bodoh lagi gubernurku"

masih ingat lagi dengan jargon bibit "orang ndeso, bali ndeeso" ehh salaah "mBali ndeso,Mbangun ndeso" bahkan jargon ini menjadi olok-olokan masyarakat "mbali ndeso Mbangun Mall" atau "Mbali ndeso merusak ndeso"  se-Ndeso kah provinsi Jawa tengah ini???....

Oke kita kembali ke Billboard di atas...ada alasan lain kenapa billboard ini ada

pertama : Masyarakat solo masih menghormati Bibit yang masih menjadi gubernur walaupun pernah dilukai..sebenarnya masyarakat solo bisa saja menurunkan billboard ini. tapi itulah masyarakat solo.....

kedua : bibit ingin mendompleng ketenaran jokowi dikota solo (aneh yah...?? udah ngomongin bodoh, suka nyindir sana sini tapi kok mau bersanding dengan jokowi g punya muka...) kalaupun jokowi mau. beliau bisa aja meminta ganti gambar sosok nya di billboard tersebut.mungkin dengan rustriningsih  selaku wagub (asli.. jarang liat billboard gubenur dan wagubnya) dan atau mungkin dengan walikota solo yang baru. tapi lagi-lagi itulah jokowi yang menghormati sosok gubernur yang kontroversial ini.

Ketiga : sebagai incumbent yg memiliki keuntungan dengan memasang wajah yang ujung-unjungnya dibantu sejumlah dinas terkait .seolah-olah takut masyarakat jawa tengah tidak mengenal sosok gubernur itu.

keempat : mungkin masa berlaku billboard belom habis (hehhee)

entah kenapa bibit hobi atau iri hati dengen elektabilitas jokowi sekarang..tak juga surut bibit menyindir jokowi mulai dari "bodoh" , Mobil esemka dan yang baru baru ini di acara dies natalis UNS mengatakan  antara dirinya dan jokowi sangat berbeda , mantan walikota solo itu condong menepati posisi enak karena selalu berkumpul dengan artis, bila dibandingkan dengan dirinya yang akrab dengan sapi. Mau ngapain lagi menyindir jokowi toh juga beliau dah g diprovinsi jawa tengah?? mungkin merasa kalah saing karena kasta nya sudah berbeda kali yah bibit masih dalam provinsi tapi jokowi sudah nasional bahkan internasional beberapa surat kabar berbagai negara sudah meliput kinerja jokowi ini.

kalo jokowi mau beliau bisa aja menjawab pernyataan bibit diacara akademik ini mungkin dengan " bapak bibit g punya tipi kali yah" hahahah (itu komentar saya) tapi lagi-lagi ini lah jokowi yg masih menghormati , ngapain juga  komentarin orang g penting yah kan pak hehhehehe mending urus rusun, macet, banjir jakarta aja yah pak...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun