Mohon tunggu...
Trisanti
Trisanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Gadis pencinta aksara juga penikmat senja dan es krim.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dan Mengajar: Kisah di Bengkel SMK

7 Agustus 2024   12:44 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:45 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Siapa sangka seorang mahasiswa Teknik Mesin semester awal bisa menemukan panggilan hidupnya di sebuah bengkel SMK? Pengalaman magang mengajar mata pelajaran otomotif ini telah menjadi salah satu babak paling berkesan dalam perjalanan hidup saya.

Berdiri di depan kelas, berhadapan dengan wajah-wajah penuh semangat para siswa SMK, rasanya seperti kembali ke masa-masa SMK. Usia kami yang tidak jauh berbeda membuat interaksi terasa begitu cair. Mereka tidak segan bertanya tentang hal-hal yang membuat mereka penasaran, mulai dari cara kerja mesin hingga prospek kerja seorang teknisi otomotif.

Salah satu momen yang paling saya ingat adalah saat kami melakukan praktikum bongkar pasang mesin. Saya melihat bagaimana mereka begitu antusias dalam mengamati setiap komponen, mencoba memahami fungsinya, dan berusaha menyelesaikan setiap masalah yang muncul. Ada seorang siswa yang bahkan sampai membuat catatan detail tentang setiap langkah yang kami lakukan. Semangat belajar mereka benar-benar menginspirasi saya.

Mengajar di SMK tidak hanya membuat saya semakin menguasai materi pelajaran, tetapi juga melatih kemampuan saya dalam berkomunikasi, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah. Saya belajar bahwa menjadi seorang pendidik tidak hanya tentang menyampaikan materi, tetapi juga tentang menjadi seorang mentor yang dapat membimbing siswa menemukan potensi terbaik dalam dirinya.

Menjadi seorang mahasiswa magang yang mengajar di SMK bukanlah hal yang mudah. Selain harus menguasai materi pelajaran, saya juga harus menghadapi tantangan dalam mengelola kelas dan memotivasi siswa. Usia yang tidak jauh berbeda membuat beberapa siswa cenderung kurang formal, namun hal ini justru menjadi tantangan tersendiri untuk membangun hubungan yang baik dan suasana belajar yang kondusif.

Pengalaman magang ini telah membuka mata saya akan pentingnya peran pendidikan dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Saya berharap ke depannya akan semakin banyak mahasiswa yang mau berbagi ilmunya dengan siswa-siswa SMK, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Magang mengajarkan saya bahwa mengajar adalah belajar dua kali; setiap langkah yang saya ajarkan kepada orang lain, adalah langkah yang menguatkan pengetahuan dan kemampuan saya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun