Mohon tunggu...
Tri Susanto
Tri Susanto Mohon Tunggu... -

keseimbangan untuk hidup lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mari Didik Anak-anak dan Generasi Penerus Kita Seperti Ahok

9 Maret 2016   00:48 Diperbarui: 19 Maret 2016   11:36 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Begitu kuat melekat dikepala para pendukung Ahok, bahwa Ahok adalah pemimpin yang dapat menegakkan dan memberhangus korupsi. Tapi sungguh aneh, Ahok yang dikenal berani dan tegas, dilingkungannya tetap terjadi korupsi. Bagaimana seorang pemimpin yang memiliki tugas menjaga, mengawasi dan menjalankan anggaran tapi dalam pemerintahannya masih terjadi korupsi. 

Korupsi Trans Jakarta dan UPS adalah dua contoh korupsi yang terjadi dalam pemerintahan DKI dimana Ahok menjadi wakil gubernur dan gubernur. Bagaimana kerja Ahok sebagai pemimpin yang tidak dapat mengawasi anak buahnya untuk tidak korupsi. Alih-alih mengawasi anak buahnya, Ahok lebih keras suaranya menuduh DPRD yang memasukkan anggaran UPS dalam APBD 2014. Padahal APBD 2014 ditandatangani Ahok oleh sendiri.

3. Ahok memelihara kambing hitam

Banyaknya daftar kambing hitam yang dipelihara Ahok selama menjadi Gubernur maupun wakil Gubernur di DKI Jakarta. Berikut ini adalah daftar kambing hitam Ahok untuk menutupi ketidakmampuannya dalam memimpin DKI Jakarta:

  1. Jakarta banjir, Ahok salahkan wali kota Depok
  2. Jakarta masih banjir, Ahok salahkan bangunan, pompa dan anak buah
  3. Jakarta Dikepung Banjir, Ahok Salahkan PLN 
  4. Lambat Tangani Banjir, Ahok Salahkan CCTV Mati
  5. Lalu Lintas Jakarta Terburuk Kedua Sedunia, Ahok Salahkan Pengendara
  6. Ahok Salahkan RT/RW Tak Peduli Anak Gizi Buruk
  7. Bayi Tewas Ditolak RSCM, Ahok Salahkan Orangtua
  8. Serapan Anggaran Rendah, Ahok Salahkan Proses Lelang Proyek
  9. Normalisasi Ciliwung Telat, Ahok Salahkan Warga Kampung Pulo
  10. Dinilai Buruk oleh BPK, Ahok Malah Salahkan Pemerintahan Foke
  11. APBD DKI 2016 Menurun, Ahok Salahkan Anak Buah

Dari sepuluh daftar kambing hitam diatas, setidaknya ada satu yang dialamatkan Ahok kepada pendukung-pendukungnya, yaitu pengendara kendaraan bermotor yang dinilai menjadi biang dan penyumbang kemacetan di Jakarta.

4. Ahok adalah pembohong

Kebohongan Ahok ini dapat dilihat secara utuh dalam sebuah persidangan yang dijunjung tinggi untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan. Luar biasa prestasi dari Ahok ini, dalam sebuah persidangan yang harus dijunjung kebenaran dan keadilan, Ahok pun melecehkannya dengan kebohongan. Andai saja majelis hakim saat itu tidak memberikan bukti bahwa yang menandatangani APBD 2014 bukanlah Jokowi, tentunya akan menjadi preseden buruk bagi Jokowi. Tapi tentu kita masih ingat, kebohongan dan kebusukan yang ditutup rapat sekalipun, baunya akan tetap tercium.

5. Keberanian Ahok kepada pihak yang lebih lemah

Sikap tegas dan beraninya Ahok dalam menggusur daerah-daerah yang dianggap menjadi biang banjir yang terjadi di Jakarta begitu dipuji-puji setinggi langit oleh mereka yang selama ini dikenal sebagai pendukung Ahok. Lihat saja bagaimana "keberanian" Ahok menggusur masyarakat yang tinggal di waduk pluit, kampung pulo dan yang teranyar adalah kawasan kalijodo. Ahok begitu perkasa menggusur masyarakat kecil dikawasan-kawasan tersebut. Mari kita bahas penggusuran kalijodo yang masih hangat. Setidaknya ada dua hal yang menjadi alasan yang dapat dibenarkan oleh masyarakat dalam penggusuran kalijodo. Pertama adalah kawasan kalijodo adalah daerah yang peruntukannya sebagai ruang terbuka hijau. Dan kedua adalah adanya praktik prostitusi didaerah tersebut.

Jika alasan pertama yang menjadi sebab digusurnya masyarakat kalijodo yang telah lama mendiami kawasan tersebut, mengapa Ahok sampai saat ini hanya diam, ketika banyak tanah/lahan yang fungsinya sebagai lahan terbuka hijau telah beralih fungsi. Apakah karena kawasan kalijodo yang hanya di"bekingi" oleh preman ecek-ecek dan dihuni oleh masyarakt kelas bawah yang membuat Ahok berani meratakan tempat tinggal sekitar seribuan kepala keluarga disana. Sementara tanah/lahan yang banyak beralih fungsi menjadi hunian mewah, mall dan apartemen yang dikuasai oleh developer-developer besar, Ahok begitu abai. Ahok tidak berani meratakan rumah-rumah mewah, mall dan apartemen yang tentunya di"bekingi" oleh preman-preman elit.

Jika alasan kedua yang menjadi sebab digusurnya masyarakat yang tinggal dikalijodo, mengapa Ahok sampai hari ini diam atas praktik prostitusi elit yang ada di hotel classic, alexis dan tempat-tempat mewah lain. Apakah Ahok gentar untuk menutup prostitusi-prostitusi elit tersebut karena di"bekingi" oleh preman-preman kakap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun