Kenaikan harga kopi ini juga disebabkan karena kurangnya pemasok dan kelangkaan kopi dipasaran global. Menurut Asosiasi Eksporir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) pada awal tahun 2022-2023 ini memprediksi kopi arabika akan menanjak ke arah USS 1,80 per pon atau USS 3.600 per ton (1 ton= 2.000) dan ditahun ini Kebutuhan akomoditi kopi diindonesia mencapai 121.107 ton.
Oleh sebab itu harga dari kopi Arabika diprediksi juga akan melambung tinggi ditahun 2024 mendatang, hal ini disebabkan karena Negara-negara penghasil kopi terbesar seperti negara Brazil tengah mengalami cuaca ekstrim yang merusak sekitar 30% lahan pertaniannya, dan ini menyebabkan kelangkaan barang akomoditi kopi dipasar dunia.
Perkembangan usaha kopi dikanca dunia diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya, dan kebutuhan kopi untuk pasar global akan terus meningkat, oleh sebab itu pengusaha kopi diindonesia menjadi ladang usaha yang memiliki profit menjanjikan maka itu banyak petani kopi pada saat ini khususnya di daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah tengah gencar-gencarnya melakukan peremajaan dan perawatan kopi untuk meningkatkan hasil panen yang lebih tinggi agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H