Model PJBL Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Tematik Materi Kalimat Saran Dan Teknik Lipat Kelas III SDIT Darussalam 01 Batam
Â
A. PENDAHULUAN
Menurut Sudjana (2012: 28), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi anatara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik lainnya dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu bantuan atau perantara atau jembatan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu, baik pengetahuan, sosial, spiritual ataupun keterampilan. Berdasarkan para ahli maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang ada pada diri seorang individu yang menyebabkan individu tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Jika motivasi belajar dalam diri peserta didik rendah maka dapat menghambat proses pembelajran dan akan berpengaruh pada penurunan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar, kepala sekolah teman sejawat dan peserta didik di kelas III di SDIT Darussalam 01 Batam diketahui bahwa minat belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran Tematik. Peserta didik juga mengalami kebosanan atau jenuh serta kurang aktif dalam pembelajaran. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh :Â
- Guru belum optimal dalam menggunakan model dan media pembelajaran inovatif
- dalam kegiatan pembelajaran di kelas
- Masih belum tertanam tanggung jawabnya
- Guru kurang melibatkan peserta  didik
Di lihat dari kondisi tersebut maka guru perlu adanya perbaikan dalam proses mengajar, baik penggunaan model, metode, media, dan pendekatan dalam pembelajaran serta gaya mengajar guru. Penggunaan pembelajaran inovatif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Model PJBL ini menghasilkan suatu prodak yang menarik minat belajar peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Bie (2012), menambahkan bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa akan melalui proses panjang dalam penyelidikan, menanggapi pertanyaan dari masalah yang kompleks, atau tantangan, melatih keterampilan yang dituntut di abad 21 (kolaborasi, komunikasi dan berpikir kritis). Guru juga menggunakan lagu dalam proses pembelajaran untuk memotivasi belajar peserta didik. Lagu tentang materi pembelajaran lebih mudah diingat dibandingkan dengan metode ceramah dan menghapal. Lagu sebagai salah satu media pembelajaran sangat berpengaruh pada daya kreatif siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Lazanov (Dalam Bobbie De Porter, 2006:73) yang menyatakan bahwa musik berpengaruh pada guru dan siswa. Guru dapat menggunakan lagu untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar siswa. Musik juga membantu siswa bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Hal ini sependapat dengan Mora (200, 146) menyatakan bahwa "( Music seems to leave a particularly deep trace in our memories: this could be due to the fact that it is related to affective and unconscious factors) meninggalkan jejak yang mendalam dalam ingatan sehingga akan membantu peserta didik dalam menulis.
Hal ini sangat penting sebagai pengalaman dan perbaikan atau refleksi diri dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran Tematik, serta menjadi upaya dalam memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan kepada peserta didik. Selain itu, hal ini menjadi penting karena untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif pada pembelajarannya di kelas. Selain itu bisa menjadi masukkan untuk rekan guru yang mengalami masalah yang sama. Dan meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.
Guru memiliki peran penting dan utama dalam proses pembelajaran yang baik. Guru memiliki tanggung jawab penuh terhadap pencapaian proses belajar. Guru berusaha menjalankan pembelajaran ini sebaik mungkin efektif bermakna dan menyenangkan. Guru mencari alternatif solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Tematik dengan memilih model media, alat peraga, dan pendekatan yang tepat. Dengan harapan peserta didik mengerti, memahami, tertarik, bertanggung jawab, semangat dan dapat menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar pada pembelajaran tematik kalimat saran dan teknik lipat.
B. PEMBAHASAN
Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :