Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Love

Ketika Suami Tantrum

14 Januari 2025   17:45 Diperbarui: 14 Januari 2025   17:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Suami Tantrum. Sumber Gambar: Milik Penulis Tripviana Hagnese.

Pernah nggak sih, tiba-tiba suami sering ngambek sendiri? Kadang kita sampai kaget sudah melakukan apa sampai suami tantrum sendiri. Yuk, para istri cantik, coba cek ulasan di bawah ini, mungkin bisa membantu kamu yang sedang kebingungan menangani suami yang uring-uringan.

Alasan suami menjadi uring-uringan dan sering tantrum ke istri di rumah bisa sangat beragam dan tergantung pada berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Stres atau Tekanan Eksternal

  • Masalah pekerjaan: Tekanan di tempat kerja, seperti beban kerja berat, konflik dengan atasan, atau kekhawatiran finansial.
  • Keuangan: Masalah finansial sering menjadi sumber stres yang signifikan bagi pasangan.
  • Tanggung jawab lainnya: Kewajiban keluarga besar, hutang, atau masalah sosial lainnya.

2. Komunikasi yang Kurang Efektif

  • Perasaan tidak didengar: Suami merasa pendapat atau emosinya diabaikan.
  • Kesalahpahaman: Tidak adanya komunikasi yang terbuka bisa menyebabkan frustrasi.

3. Masalah Psikologis atau Emosional

  • Depresi atau kecemasan: Kondisi mental ini bisa membuat seseorang lebih mudah marah atau frustrasi.
  • Kelelahan emosional: Jika suami merasa kelelahan secara emosional, ia mungkin kurang mampu mengendalikan emosinya.

4. Kurangnya Pemenuhan Kebutuhan Pribadi

  • Kurang waktu untuk diri sendiri: Rutinitas yang monoton tanpa waktu untuk relaksasi bisa memicu emosi negatif.
  • Kurangnya perhatian atau kasih sayang: Jika suami merasa kurang dihargai atau dicintai, ini dapat memengaruhi suasana hatinya.

5. Ketidakpuasan dalam Hubungan

  • Harapan yang tidak terpenuhi: Ekspektasi terhadap pasangan atau kehidupan rumah tangga yang tidak sesuai kenyataan.
  • Konflik yang tidak terselesaikan: Masalah-masalah yang tidak dibicarakan dengan baik dapat memicu akumulasi emosi negatif.

6. Pengaruh Kebiasaan Buruk

  • Kecanduan: Misalnya, alkohol, rokok, atau gadget dapat memengaruhi suasana hati.
  • Pola komunikasi buruk: Jika tantrum menjadi kebiasaan untuk melampiaskan perasaan.

7. Faktor Kesehatan Fisik

  • Kurang tidur: Tidur yang tidak cukup dapat membuat seseorang lebih sensitif dan mudah marah.
  • Kondisi medis: Penyakit tertentu, seperti gangguan hormon atau nyeri kronis, bisa memengaruhi mood.

Langkah Mengatasi:

  1. Komunikasi Terbuka
    • Cari waktu yang tenang untuk berbicara dengan kepala dingin. Tanyakan apa yang dirasakannya dan coba pahami perspektifnya.
  2. Berempati
    • Cobalah memahami beban atau stres yang mungkin ia alami tanpa menyalahkan.
  3. Cari Bantuan Profesional
    • Jika tantrum menjadi terlalu sering atau berlebihan, konsultasikan dengan konselor pernikahan atau psikolog.
  4. Atur Ekspektasi
    • Diskusikan peran, tanggung jawab, dan harapan dalam hubungan untuk mencegah salah paham.
  5. Fokus pada Kebahagiaan Bersama
    • Luangkan waktu berkualitas bersama untuk mempererat hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun