Mohon tunggu...
Tri Putri Hidayah
Tri Putri Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Mulawarman

Saya suka bernyanyi, masak, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Prespektif Dr. Mohamad Ikhram Terkait IKN? Apakah Hal Ini Memiliki Dampak yang Signifikan bagi Malaysia?

15 Juni 2024   01:49 Diperbarui: 15 Juni 2024   02:12 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.majalahlintas.com

SAMARINDA - Ibu Kota merupakan suatu pusat pemerintahan yang menjadi pusat kontrol bagi suatu negara. Seperti yang kita ketahui saat ini Indonesia sedang melakukan pemindahan Ibu Kota baru yang disebut sebagai IKN Nusantara. Pemindahan Ibu Kota ini pada awalnya terletak di Kota Jakarta yang kemudian dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan urgensi penduduk di Jakarta dan Pulau Jawa sudah terlalu padat. Kemudian alasan lain dari pemindahan Ibu Kota ini yakni dikarenakan kontribusi ekonomi dari pulau jawa terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat mendominasi dibanding pulau-pulau lain yang terbilang tertinggal jauh. Hal ini menyebabkan adanya ketidaksetaraan dalam kontribusi perekonomian Indonesia, maka pulau lain harus didorong juga.

Tidak hanya Indonesia, ada beberapa negara yang juga telah memindahkan Ibu Kota negara nya contohnya seperti India, Australia, Brazil, Malaysia dan negara lainnya dengan urgensi yang cukup sama yaitu kepadatan penduduk yang menyebabkan kesesakan pada skala yang terlalu tinggi.

Presiden Joko Widodo memilih Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota baru yakni karena risiko-risiko bencana alam yang terbilang minim, seperti banjir, gempa bumi, longsor, tsunami, kebakaran hutan, gunung merapi, dan semacamnya. Kalimantan Timur  juga berada di tengah-tengah Indonesia dan berdekatan dengan wilayah kota yang sudah berkembang seperti Samarinda dan Balikpapan yang membuat hal ini menjadi lokasi yang strategis untuk dijadikan Ibu Kota yang baru.

Pemindahan Ibu Kota ini tentunya memiliki banyak dampak positif maupun negatif. Beberapa  dampak positif dari hal ini ialah dapat meningkatkan perekonomian nasional, menciptakan pemerataan pembangunan, dan dapat mengurangi kepadatan penduduk yang ada di Jakarta dan pulau Jawa. Kemudian tidak dapat dipungkiri bahwa pemindahan Ibu Kota ini juga memiliki dampak negatif salah satunya ialah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melaksanakan perencanaan lingkungan yang cermat dan menerapkan tindakan mitigasi yang sesuai. Namun dikarenakan letak IKN Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur, dimana berdampingan dengan kota-kota yang ada di negara tetangga yaitu Malaysia, salah satunya ialah Kota Sabah. Maka hal ini juga dapat berdampak pada area sekitar salah satunya Kota Sabah.

www.tribunnews.com
www.tribunnews.com

Menurut segi prespektif  Dr. Mohamad Ikhram sebagai salah satu Dosen Hubungan Internasional di Universitas Malaysia Sabah, Beliau setuju dan berpendapat bahwa pemindahan Ibu Kota ini akan memberikan banyak peluang kepada Malaysia dan ASEAN karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki power di ASEAN yang dimana hal ini akan memberikan dampak yang positif tidak hanya dari segi ekonomi,tetapi juga dari segi alam yang akan membangkitkan isu alam sekitar yang mungkin akan membuat adanya pertukaran teknologi dan menjadikan IKN sebagai Smart City. Nantinya Malaysia dan negara-negara sekitar Indonesia dapat bekerja sama untuk membangun ekonomi atau teknologi hijau dari smart city tersebut.

Namun Pemindahhan Ibu Kota ini juga memiliki dampak pada area luar atau perbatasan yang ada di kota-kota negara tetangga yaitu Malaysia, salah satunya ialah Kota Sabah. Adapun beberapa dampak terhadap Sabah yaitu:

  • Adanya potensi peningkatan penyelundupan dan perdagangan manusia akibat jalur ilegal baru dan lama.
  • Meningkatnya tekanan terhadap keamanan perbatasan dan penegakan hukum setempat.
  • Potensi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan perdagangan, namun juga meningkatkan risiko kegiatan illegal.

Dr. Mohamad Ikhram juga memberikan saran atau solusi dari permasalahan tersebut, antara lain:

  • Memperkuat langkah-langkah keamanan perbatasan dan kerja sama internasional.
  • Meningkatkan kerangka hukum dan kemampuan penegakan hukum.
  • Mempromosikan pembangunan ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada kegiatan ilegal.
  • Meningkatkan Keterlibatan masyarakat dan Pendidikan mengenai masalah keamanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun