Mohon tunggu...
Tri Purnaningsih
Tri Purnaningsih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi aktif dari PSIK undip,,, :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimpi Kunang-kunang

23 September 2011   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja karam dalam rangkulan malam

Gelap menyelimutiku dalam ramainya sepi

Belum beranjak aku dari tempat ini

Ku coba berbagi dengan pagi yang tak lekas datang

Hidup dalam kesia-siaan dan penyesalan membuatku rapuh

Seakan raga tiada lagi bernyawa

Kutitipkan pesan pada semburat senja yang masih tersisa

Sampaikan pada bintang,

Ku ingin terbang sebebas merpati

Agar lepas semua beban dalam hati

Bertahan dalam keterasingan

Kunang-kunang terbang kearahku,

Cahayanya menjelma malaikat

Muncul sayap putih dipunggungnya

Mendekapku erat sekali,

Mentari perlahan bawa kehangatan

Air mata tangis sisa semalam

Perlahan terhapus oleh mentari yang mulai meninggi

Ternyata mimpi,,,

Malaikat itu cuma mimpi

Dan hidupku masih tetap terasa sunyi,,,

(Dedicated to my beloved friend, “Bintang”)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun