Eyang Jati (Sedjatiningsih) adalah pelukis tertua di Kabupaten Banyumas. Ia masih aktif berkarya hingga saat ini. Belum lama ini, lukisan terbarunya menjadi penghias sampul novel sastra karya penulis Anastasia Wiwik yang berjudul "Nyai Selendang Merah". Anda bisa melihat pada salah satu postingan di akun Instagram miliknya yaitu Sedjatiningsih 1942.
Eyang Jati dan para seniman senior lainnya sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh para seniman muda yang tergabung dalam Ikatan Pelukis Banyumas ini.Â
Kepada generasi muda ini para seniman senior berharap agar pada suatu saat kelak para seniman muda dapat mengembalikan kejayaan seni lukis Banyumas yang pada tahun 1970-an dikenal di dunia internasional berkat keberadaan Galeri Lukisan Terpanjang se-Asia Tenggara dengan lukisan pemandangan gaya Mooi Indie di Sokaraja.
Berikut ini adalah video rekaman beberapa pesan dan kesan dari Kang Titut Edi Purwanto, yang saya temui di sela kegiatan silaturahmi.
Kegiatan silaturahmi tersebut berlangsung secara sederhana dengan penuh rasa persaudaraan dan keakraban, diisi dengan uraian hikmah silaturrahmi oleh Ketua Komunitas Pecinta Kaligrafi Banyumas Faiz al Mauzi, dan dimeriahkan oleh penampilan musik dari kelompok seni Biola Hitam yang dipimpin oleh Kang Yono.
Dengan menjaga persatuan dan persaudaraan, para seniman tetap menjaga semangat untuk terus berkreasi demi kejayaan bangsa dan negeri. Semoga yang telah mereka lakukan dapat menginspirasi.
Salam budaya.
